[caption caption="Sebaskom Air Garam untuk Riau dkk"][/caption]
Sejak kemarin beredar pesan singkat bbm/wa tentang sebaskom/ember air garam untuk membantu saudara2 kita di Jambi, Riau, dst yang sekarang sedang mengalami bencana kabut asap yang sudah sampai di level bahaya dan hanya 5% udara yang layak..
Pesan tersebut kurang lebih menghimbau seluruh rakyat Indonesia (khususnya riau, jambi dst yang kena kabut asap) untuk menyediakan sebaskom air dicampur garam, untuk dijemur di panas matahari dan dibiarkan menguap, khususnya di jam 10-13 siang (waktu dimana penguapan air maksimal).
Makin bnayak uap air garam ini di udara, maka akan membantu kondensasi untuk menjadi butir air/hujan, intinya tindakan sederhana ini dapat membantu membuat hujan turun. Tentu tidak hanya dengan air seember, tetapi harus ribuan ember bahkan lebih dari partisipasi rakyat.
Suatu cara yang menurut penulis cukup kreatif, meskipun secara science penulis tidak mengerti apakah info ini nyata atau tidak, mungkin nanti para scientist/ ahli yang dapat menjelaskannya, tetapi ada beberapa poin penting disini :
1. Kebakaran hutan sudah terlalu luas dan sulit dipadamkan tanpa datangnya hujan, karena itu memang semua harus berusaha mendatangkan hujan baik dengan cara science maupun doa..
2. Gerakan sebaskom air garam ini adalah sebuah doa dalam tindakan nyata, setiap hari saat kita menyiapkan sebaskom air garam ini, maka kita sedang berdoa di kisaran waktu yang hampir sama seindo.Â
3. Bisa dipastikan bila gerakan ini dilakukan secara kontinue setiap hari dan bersama2, maka sebagai rakyat Indo yang tingkat spiritualitasnya tinggi, kita dapat yakin Tuhan pasti tergerak mendengar doa kita semua... dan hujan itupun pasti turun... krn Tuhan melihat ketulusan, bukan teori science2nya...
asalkan kita sabar dan kontinue melakukannya setiap hari hingga hujan itu turun... maukah kita semua mengambil bagian?
yuk kita mulai hari ini juga dan silakan pesan ini diteruskan bila kita masih mempercayai kekuatan doa...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H