Mohon tunggu...
Anna Melody
Anna Melody Mohon Tunggu... -

Melihat dari sudut pandang berbeda...

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Respon Aneh Para Tokoh Berintegritas Tinggi tentang BLBI

24 Februari 2015   00:04 Diperbarui: 17 Juni 2015   10:38 404
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14246856971452956846

5. Bagaimana dengan hasyim adik prabowo yang juga menerima SKL BLBI? tidak cukupkah integritas seorang Prabowo untuk menolak SKL yang merugikan negara?

6. Bagaimana dengan Sby sendiri yang selama 10 tahun terdiam dan tidak mengusut blbi? tidak berani atau ?

7. Bagaimana dengan politikus2 lain di mpr/dpr? kenapa semua terdiam? dan bahkan bukankah mereka semua yang turut mengeluarkan ketetapan MPR yang menginstruksikan Ibu Mega untuk segera menjual aset BLBI dan menyelesaikannya? Berarti mereka ratusan orang sama2 bersekongkol?

8. Bagaimana dengan Kwik Kian Gie yang jerit2 negara dirampok, tetapi malah hadir di ultah pdip bulan januari 2015 kemarin? mungkinkah dia hadir kalo dia tahu Ibu Mega yang bersalah?

Dari fakta-fakta sederhana di atas dapat disimpulkan berikut ini :

BLBI bukan salah ibu Megawati ! tetapi kesalahan kolektif kolegial kalau bahasa pimpinan kpk sekarang, hahaha.. YUP semua orang dan semua pihak TURUT bersalah dalam hal memutuskan ataupun "sebagian" berlanjut hingga menikmati.

karena itulah semua orang yang berintegritas seperti Pak Habibie, Pak Prabowo (khususnya untuk prabowo lovers ini, hehe) dkk mengetahui dan tidak menyalahkan Ibu Megawati dan tetap akrab dengan beliau.

Lalu apa yang sebenarnya terjadi ? dari fakta-fakta sederhana diatas, penulis merasa ada 2 skenario yang mungkin terjadi saat itu.

1. Negara dalam keadaan darurat saat krisis 1998, krisis ekonomi maupun politik (suharto lengser). Semuanya bangkrut dan terpaksa harus dipinjami duit oleh negara dengan berhutang dan karena tekanan IMF. dan hutang itu terlalu besar untuk bisa dibayar kembali, dimana akhirnya para konglomerat sampai di titik mengajukan penghapusan hutang, atau bisnisnya akan bangkrut atau bahkan akan hengkang dari negeri ini kalau tidak ada modal lagi untuk bangkit, dimana artinya negara akan semakin hancur.

bila semua konglomerat "mengancam" atau halusnya berteriak minta tolong seperti itu? tentu tidak mudah mengatakan silakan anda pergi lalu semua bisnis di indonesia terhenti padahal baru saja indonesia hancur lebur perekonomiannya dan harus diketahui 80-90% bisnis di Indonesia dikendalikan mereka.

maka diputuskan, we need them..

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun