Partai Komunis Tiongkok (PKT) atau populer dengan nama Communist Party of China (CPC) mengundang kader-kader Partai Golkar untuk berkunjung ke kantor pusatnya. Menanggapi positif hal ini, Departemen Luar Negeri Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar mengirimkan 15 orang kader-kader yang mayoritas masih berusia muda untuk memenuhi kehormatan ini. Tersebutlah nama-nama diantaranya; Ace Hasan Syadeli, Meutya Hafidz, Melkiades Lakalena, Selina Gita, Nursyam Khalid, Sari Yuliati dan termasuk penulis sendiri. Selama 10 hari, kader-kader pilihan ini akan mengikuti jadwal padat yang telah ditentukan partai berusia 95 tahun yang didirikan Mao Zedong ini.
Pada 22-31 Agustus 2016, kaum muda Golkar ini akan mengunjungi 3 propinsi besar di Tiongkok yaitu Jiangsu, Shanxi dan Beijing. Di Jiangsu,  (antara 22-25 Agustus 2016) kami akan diajak mengunjungi kota Nanjing dan kota Nantong. Rencananya kami akan diajak meninjau  pembangunan infrastruktur di perkotaan khususnya pelabuhan dan industri, ekonomi digital dan transformasi perusahaan serta pelatihan dan pendidikan kader-kader partai dengan 65 juta anggota di seluruh dunia ini. Selain itu juga akan diperlihatkan salah satu bentuk kerjasama ekonomi Indonesia-Tiongkok di  propinsi ini.
Selanjutnya, pada 25-28 Agustus 2016 kami direncanakan akan mengunjungi kota Xi’an di propinsi Shanxi. Disini kami akan diajak melihat pembangunan infrastruktur di pedesaan, khususnya pembangunan desa modern dan upaya masif pengentasan kemiskinan. Di propinsi yang mayoritas menganut agama Islam ini, kami juga akan diperlihatkan kehidupan beragama yang penuh toleransi sebagai bentuk kebijakan SARA (suku, agama, ras dan antar golongan) yang baik demi menjaga warisan budaya tradisional yang menjunjung tinggi keberagaman.
Di Beijing, sebagai propinsi terakhir yang akan dikunjungi antara 28-31 Agustus 2016 kami direncanakan bertemu dengan pimpinan pusat dan pejabat biro Asia PKT/ CPC. Kami akan diperkenalkan bagaimana kehebatan manajemen partai yang terhitung besar dan mapan di dunia ini. Harapannya, ke depan Partai Golkar yang mempunyai ideologi kerakyatan mirip dengan PKT ini dapat bertransformasi menjadi partai modern yang tetap mengedepankan kesejahteraan rakyat. Suara Golkar Suara Rakyat!
Kerjasama Partai Golkar dengan PKT/ CPC ini telah berlangsung selama 5 tahun dan tiap tahun program seperti ini rutin dilaksanakan. Tiada yang perlu dikuatirkan dari ideologi Komunis partai ini, karena ini tak lebih dari entitas pemersatu para kadernya saja. Praktiknya bukan komunisme yang dilaksanakan melainkan lebih kepada Sosialisme dengan pengaruh Maoisme dengan nilai-nilai lokal Tiongkok yang kental. Justru, dengan program ini, Partai Golkar maupun partai lain yang ikut dalam program kerjasama ini bisa mendapatkan capacity building yang sangat bermanfaat secara cuma-cuma.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H