Jiangsu adalah satu dari 3 propinsi yang dikunjungi delegasi Partai Golkar antara 22-31 Agustus 2016 atas undangan Partai Komunis Tiongkok (PKT) atau Communist Party of China (CPC). Delegasi yang terdiri dari 13 kader-kader muda Golkar dan dipimpin Wakil Sekjen DPP Partai Golkar; Ace Hasan Syadeli ini juga akan mengunjungi 2 propinsi lain; Shaanxi dan Beijing.
Siang itu, Selasa (23 Agustus 2016) Wakil Dirjen Kantor Urusan Hubungan Luar Negeri Propinsi Jiangsu; Yang Jing berkesempatan menyambut delegasi Partai Golkar. Jamuan makan siang yang berlangsung di Sofitel Galaxy kota Nanjing ini berlangsung akrab dan hangat. Ibu Yang Jing didampingi beberapa stafnya dan perwakilan dari pengurus PKT tingkat propinsi Jiangsu maupun kota Nanjing.
Yang Jing membuka diskusi dengan memaparkan berbagai keunggulan Jiangsu yang sangat kuat pondasi ekonominya. Meski propinsi kedua terkecil dari 34 propinsi, namun Jiangsu menduduki propinsi kelima dengan penduduk terpadat. Pertumbuhan ekonomi yang pesat menjadi daya tarik untuk orang tinggal dan mencari penghidupan di Jiangsu. Sebagai informasi, Jiangsu adalah propinsi kedua dengan GDP tertinggi setelah Guangdong, yaitu sekitar USD 1.093 triliun.
Yang Jing juga menyebutkan. Bahwa Jiangsu memiliki 299 kota kembar (sister city) dari berbagai kota di 54 negara. Namun, belum ada satupun kota yang berasal dari Indonesia. Padahal, ada 3 benefit yang bisa diraih: mempererat hubungan politik, meningkatkan perekonomian dan mengembangkan kerjasama di bidang pendidikan. Menanggapi hal ini, pimpinan delegasi Partai Golkar Ace Hasan Syadeli menyebutkan bahwa Partai Golkar memiliki banyak kader yang menjabat sebagai kepala daerah. "Kami akan menyampaikan hal ini kepada mereka untuk dapat menindaklanjuti peluang kerjasama ini" kata politisi asal Banten ini.
Yang Jing pun menyebutkan eratnya hubungan dengan negara kita sejak lama dapat dilihat dari banyaknya keturunan Tionghoa di Indonesia. Mereka merupakan keturunan para pedagang yang merantau baik melalui darat maupun laut. Ace Hasan tak menampik cerita itu, justru menekankan bahwa keturunan Tionghoa sudah seperti saudara sendiri. Jumlahnya yang besar, mencapai 20 juta orang memiliki peran cukup dominan dalam berbagai aspek.
Bahkan menurut Ace, Golkar membuktikan obyektivitasnya dengan mendukung Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang keturunan Tionghoa untuk kembali menjadi gubernur kedua kalinya di ibukota Indonesia; DKI Jakarta. Ini bukti Golkar mendukung slogan keberagaman Indonesia; Bhinneka Tunggal Ika, yang artinya walau berbeda-beda tapi tetap satu jua.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H