[caption caption="Mahyudin, Caketum Golkar Harapan Kader-Kader Daerah (Foto milik JPNN)"][/caption]Sejak mendeklarasikan diri pada 13 Februari 2016 lalu di Banjarmasin, Calon Ketua Umum Golkar Mahyudin terus melakukan safari politik ke seluruh indonesia untuk bersosialisasi dan menyampaikan misi-visinya kepada para pengurus DPD I dan DPD II Golkar. Dukungan pun mengalir dari semua daerah, membuat Mahyudin yang awalnya hanya kuda hitam kini telah menjadi unggulan yang patut diperhitungkan.
Menurut penulis, mungkin hanya Mahyudin caketum yang serius menyerap aspirasi para kader Golkar daerah dalam tiap silaturahmi yang dilakukannya. Sampai saat ini Mahyudin sudah mengunjungi 14 propinsi dan bertemu 260 pimpinan DPD I dan DPD II Golkar. Dari safari politik yang dilakukan di sela-sela kesibukannya sebagai Wakil Ketua MPR untuk menyosialisasikan 4 pilar, banyak aspirasi yang berhasil diserap. Setidaknya ada 5 hal penting disampaikan kader-kader Golkar daerah terkait kepemimpinan Golkar ke depan yang berhasil penulis sarikan.
Pertama, Ketua Umum Golkar mendatang haruslah sosok yang dapat diterima semua kelompok. Bukan justru sosok yang pernah berpihak di kelompok manapun. Sehingga rekonsiliasi membuahkan kembalinya soliditas Golkar. Kedua, Ketua Umum Golkar terpilih harus memiliki banyak waktu bagi internal partai terutama untuk melakukan konsolidasi ke daerah-daerah. Semata untuk mengembalikan marwah dan kejayaan Partai Golkar.
Ketiga, Ketua Umum Golkar nanti bukanlah sosok yang berpotensi bermasalah secara hukum, demikian juga orang-orang di sekelilingnya. Sehingga takkan merusak citra positif partai Golkar yang akan dibentuk. Keempat, Ketua Umum Golkar haruslah sosok yang dapat diterima Pemerintah dan membawa Golkar menjadi partai yang mendukung pemerintahan yang sah. Kelima, Ketua Umum Golkar berikutnya harus memiliki rekam jejak yang jelas. Bukan kader karbitan yang tiba-tiba muncul di tingkat nasional tapi kader yang karir politiknya berproses dari tingkat daerah.
Bukan sebuah kebetulan, kelima hal tersebut ada di diri Mahyudin. Beliau termasuk Golkar Putih yang tak memihak Golkar Bali maupun Ancol. Mahyudin juga sudah menyatakan akan mundur dari posisi Wakil Ketua MPR jika terpilih jadi Ketua Umum agar fokus konsolidasi. Mahyudin termasuk politisi yang bersih, tak pernah terkait kasus apapun. Mahyudin juga berjanji akan membawa Golkar menjadi partai pro pemerintah, karena tak ada sejarahnya Golkar menjadi partai oposisi. Apalagi suara Golkar adalah suara rakyat.
Terakhir, rekam jejak Mahyudin cukup jelas & pengalamannya mumpuni. Karir politik Mahyudin cukup meyakinkan. Beliau pernah menjadi Ketua DPD II Kutai Timur, Ketua DPD I Kalimantan Timur dan posisi terakhirnya adalah Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar. Bukan nama yang tiba-tiba muncul di tingkat nasional karena faktor kekeluargaan ataupun nepotisme tapi berdasarkan dedikasi dan loyalitasnya kepada partai.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H