Saat ingin memelihara tanaman, penggunaan pupuk tentunya sangat penting.  Pupuk merupakan  salah  satu  sumber  nutrisi  utama  yang  diberikan  pada tumbuhan.  Dalam  proses  pertumbuhan,  perkembangan  dan  proses  reproduksi setiap  hari tumbuhan membutuhkan  nutrisi berupa  mineral  dan  air.
Pupuk organik adalah pupuk yang berperan dalam meningkatkan aktivitas biologi, kimia, dan fisik tanah sehingga tanah menjadi subur dan baik untuk pertumbuhan tanaman. Saat ini sebagian besar  petani masih tergantung pada pupuk anorganik karena pupuk anorganik mengandung beberapa unsur hara dalam jumlah yang banyak. Pupuk anorganik digunakan secara terus-menerus dapat menimbulkan dampak negatif terhadap kondisi tanah yaitu dapat menyebabkan tanah menjadi cepat mengeras, kurang mampu menyimpan air dan cepat menjadi asam yang pada akhirnya menurunkan produktivitas tanaman.
Bahan yang akan digunakan untuk membuat pupuk organic cair adalah kulit pisang, kulit pisang mengandung protein, kalium, fosfor, magnesium, sodium dan sulfur, sedangkan hasil penelitian menunjukkan bahwa limbah kulit pisang dapat dimanfaatkan sebagai pupuk, karena kulit pisang memiliki banyak kandungan seperti, protein dan fospor, selain itu juga mengandung unsur mikro Ca, Mg, N, Na, Zn.
Selain kulit pisang, digunakan juga kulit telur. Kulit telur termasuk sampah organik yang belum dikelola dengan baik. Kulit telur mengandung 97% kalsium karbonat serta mengandung rerata 3% fosfor dan 3% magnesium, natrium, kalium, seng, pangan, besi dan tembaga. Kandungan kulit telur terdiri dari kalium sebesar 0,121%; kalsium sebesar 8,977%; fosfor sebesar 0,394% dan magnesium sebesar 10,541%. Kandungan kalsium pada kulit telur yang cukup besar inilah yang dimanfaatkan sebagai pupuk organik bagi tanaman.
Pemanfaatan limbah kulit pisang dan kulit telur sebagai bahan baku pembuatan pupuk cair merupakan salah satu usaha pengelolaan limbah sesuai dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 81 Tahun 2012 tentang pengelolaan sampah rumah tangga dan sampah sejenis sampah rumah tangga.
Pada pembuatan pupuk organic cair dilakukan fermentasi. Fermentasi merupakan proses mikrobiologi yang dikendalikan oleh manusia untuk memperoleh produk yang berguna, dimana terjadi pemecahan karbohidrat dan asam amino secara anaerob. Peruraian dari kompleks menjadi sederhana dengan bantuan mikro organisme sehingga menghasilkan energi.
Pupuk organik terdapat dalam bentuk padat dan cair. Kelebihan pupuk organik cair adalah unsur hara yang terdapat di dalamnya lebih mudah diserap tanaman. Pupuk organik cair adalah larutan hasil dari pembusukan bahan-bahan organik yang berasal dari sisa tanaman, kotoran hewan dan manusia yang kandungan unsur haranya lebih dari satu unsur. Pada umumnya pupuk cair organik tidak merusak tanah dan tanaman meskipun digunakan sesering mungkin. Pupuk organic saat ini sudah banyak beredar dipasaran. Â Tanpa perlu membeli pupuk organic di pasaran, kita dapat membuat pupuk cair organic dirumah sendiri. Lantas, bagaimana cara membuat pupuk organik cair sendiri? Simak penjelasan berikut.
Untuk membuat pupuk cair organic diperlukan alat dan bahan yaitu :
Alat dan Bahan :
Alat :
- Wadah plastik  (1buah)
- Saringan        (1buah)
- Gunting        (1buah)
- Botol aqua      (1buah)
Bahan :
- Kulit pisang         (3buah)
- Cangkang telur      (3buah)
- Air                  (500 mL)
- kapas                (secukupnya)
- kacang hijau         (secukupnya)
Proses Pembuatan Pupuk Organik Cair : Â
- Pisahkan cangkang telur dan isinya, kemudian keringkan cangkang telur dibawah sinar matahari
- Kupas kulit pisang, kemudian potong kulit pisang menjadi bagian yang lebih kecil
- Masukkan kulit pisang yang telah di potong kecil kecil kedalam wadah plastic, kemudian remas cangkang telur sampai hancur
- Masukkan air sebanyak 500 mL kedalam campuran kulit pisang dan cangkang telur
- Tutup wadah plastik, dan diamkan selama 2-3 minggu
- Setelah didiamkan selama 2-3minggu, kemudian disaring dan hasil saringannya dimasukkan kedalam botol untuk dijadikan pupuk organic cair.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H