Pada tanggal 18 November 2021, Pew Research Center mengumumkan hasil survei bertajuk “What Makes Life Meaningful? Views From 17 Advanced Economies”. Hampir 19.000 responden dari 17 negara maju berpartisipasi dalam survei tersebut. (1)
Keluarga dan anak-anak menempati urutan pertama, disusul oleh pekerjaan dan karier. Yang menarik, 1% responden merasa bahagia ketika berinteraksi dengan hewan kesayangan.
Benarkah hewan peliharaan dapat membuat seseorang bahagia? Pertanyaan ini mengingatkan saya pada Julius, menantu kedua saya.
Julius menggambar sendiri kartu undangan pernikahan berupa foto dirinya dan Angie, putri saya, bersama para hewan kesayangan mereka. Seperti apa kisah mereka?
Tentang si berang-berang cakar kecil
Pertengahan tahun 2017, saya masih ingat betapa berisiknya Bleki, anjing peliharaan kami, ketika Julius membawa Junji ke rumah. Junji, hewan kecil itu tampak seperti berang-berang.
Kata Julius, Junji adalah berang-berang jenis otter. Dalam Bahasa Inggris, kita mengenal kata otter dan beaver. Dalam Bahasa Indonesia, otter dan beaver diterjemahkan sebagai "berang-berang".
Secara taksonomi, otter dan beaver memiliki kekerabatan yang sangat jauh. Otter berasal dari ordo karnivor (pemakan daging) sedangkan beaver berasal dari ordo rodentia (pengerat). Otter terdapat di Indonesia sedangkan beaver tidak (2).
Anak-anak saya seperti mendapat mainan baru. Mereka bermain-main dengan Junji di dalam kamar untuk menghindari gangguan Bleki.
Sayang, usia Junji tidak panjang. Beberapa minggu kemudian, dia menghembuskan nafas terakhir secara tiba-tiba. Tidak ada yang tahu mengapa hal itu bisa terjadi.
Julius menduga usia Junji terlalu muda pada saat mereka adopsi sehingga belum cukup kuat beradaptasi. Mereka kemudian mengadopsi Jiro dan bertekad menjaganya dengan lebih baik.