Langkah kelima, klik judul kolom tabel basis data pada kotak di atas dan tarik ke kotak-kotak di bawah untuk membentuk pivot tabel sesuai dengan gambar di bawah ini.
Sekarang, Anda telah menghasilkan neraca saldo dari hasil pengolahan pivot table. Perhatikan kolom dan baris "grand total". Total penjumlahan pada kolom "Debet" harus sama dengan total penjumlahan pada kolom "Kredit" sehingga total penjumlahan kolom "grand total" menunjukkan angka "NOL".
Kelima, buat neraca (balance sheet) dan perhitungan rugi laba (income statement) menggunakan rumus "get pivot data"
Pada tanda "+", tambahkan worksheet untuk membuat neraca dan perhitungan rugi laba. Perhatikan rumus "get pivot data" pada ilustrasi di bawah ini. Rumus tersebut dapat dihasilkan dengan mudah, dengan mengetik tanda "=" kemudian memindahkan cursor ke worksheet "neraca saldo" lalu menunjuk data yang ingin diambil.
Neraca di atas memperlihatkan posisi aset dan ekuitas Anda pada tanggal 8 Juni 2021, sedangkan Perhitungan Rugi Laba memperlihatkan keuntungan sebesar Rp.306.612,- yang Anda peroleh dari penjualan batch pertama berupa 25 kotak camilan kekinian.Â
Anda dapat melanjutkan pencatatan transaksi pada tanggal-tanggal berikutnya pada worksheet "Data" yang berisi tabel basis data. Setelah penambahan data, tempatkan cursor di sembarang tempat di dalam pivot table pada worksheet "Neraca Saldo", klik kanan, lalu klik "refresh".
Lihatlah, angka-angka pada "Perhitungan Rugi Laba" dan "Neraca" telah berubah, memperlihatkan kondisi terkini sesuai data yang Anda perbarui. Semoga panduan sederhana ini bermanfaat bagi Anda.
Jakarta, 08 Juli 2021
Siska Dewi