Hampir tiga tahun yang lalu, jagat maya negeri Cina dihebohkan oleh berita tentang seorang pria bernama Gao Haozhen. Pria yang berusia 22 tahun pada saat itu, berterima kasih atas dukungan keuangan dari 11 kakak perempuannya saat ia menikah.
Sebelas kakak perempuan Gao memberinya dana senilai USD48,000.00 untuk membeli rumah dan mas kawin.Warganet berspekulasi tentang bagaimana orangtua Gao membesarkan selusin anak pada zaman pemerintah menganut kebijakan “satu anak cukup”.
Warganet juga bertanya mengapa Gao tidak membiayai sendiri pernikahannya. Mereka penasaran apakah ada di antara kakak-kakak Gao yang merasa terpaksa ikut berkontribusi.
Gao Yu, salah seorang kakak Gao, angkat bicara. Ia berkata bahwa para saudari memutuskan untuk mendukung pembiayaan pernikahan adik bungsu mereka atas kemauan sendiri.
Gao Yu menjelaskan bahwa ibunya melahirkan putri sulung pada usia 20 tahun. Dalam kurun waktu 27 tahun berikutnya, beliau melahirkan 11 orang anak lainnya. Sang ibu berhenti melahirkan setelah dikaruniai satu-satunya anak laki-laki, Gao Haozhen.
Gao Yu menegaskan bahwa “setiap anak diperlakukan sama” dalam keluarga mereka. Meskipun satu-satunya laki-laki, Haozhen tidak diperlakukan istimewa.
“Generasi orang tua saya memiliki cara berpikir konvensional. Mereka hanya menginginkan seorang anak laki-laki,” kata Gao Yu. Dia menambahkan bahwa orang tuanya membayar denda yang sangat besar untuk memiliki banyak anak karena kebijakan satu anak.
Gao Yu juga mengungkapkan bahwa di antara para saudari, dia satu-satunya yang bersekolah setingkat SMA. Dua saudarinya bahkan tidak mengenyam pendidikan formal karena kemiskinan keluarganya.
Sibling harmony, teladan keluarga besar ayah saya
“Tantenya mama banyak ya? Mereka adik-adiknya Akong (kakek) atau Ama (nenek)?” Inilah pertanyaan yang diajukan beberapa kerabat dari pihak suami kepada anak-anak saya pada saat ibu saya meninggal dunia.