Mendekap erat guci keramik di dada,
Perahu motor melaju, ombak menderu,
Sejurus pandang menyapu nuansa biru,
Adakah belahan jiwamu menanti di sana?
******
Angan melayang ke setengah abad lalu,
Oh, bukan, sebelas lustrum tepatnya,
Putri semata wayang, usia tiga minggu,
Menangis dalam dekapmu, tanpa daya.
******
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!