Jack Ma adalah seseorang dengan prestasi gemilang sebagai otak di balik pendirian perusahaan e-commerce terbesar di Tiongkok, seorang pria berusia 54 tahun ini telah sukses mengakumulasi kekayaan senilai 36,5 miliar dolar AS, yang setara dengan luar biasa Rp 589 triliun dalam perjalanan kariernya yang cemerlang.
Dunia bisnis abad kedua puluh satu memerlukan paradigma kepemimpinan baru yang didasarkan pada unsur-unsur seperti visi, usaha ekstra, komitmen dan pro-aksi. Konsekuensinya, para pemimpin tidak hanya visioner dan positif, tetapi juga karismatik dan transformasional. Teori karismatik kepemimpinan telah menjadi subjek yang menantang dalam literatur dalam beberapa dekade terakhir, idak ada yang meragukan Jack Ma. Kemampuan untuk berbicara, keputusan manajemennya memimpin Perusahaan Alibaba.
Gaya kepemimpinan seorang pemimpin dapat berbeda tergantung bagaimana cara seseorang memandang kepemimpinan orang tersebut dengan sendirinya setiap pemimpin memiliki keunikan dalam gaya kepemimpinannya. Gaya tersebut tergantung bagaimana seorang pemimpin menjalankan fungsi dan strategi kepemimpinannya Gellerman dalam (Paramita, 2011). Menurut Thoha dalam (Paramita, 2011), gaya kepemimpinan seseorang dapat dilihat bagaimana dia memimpin suatu organisasi atau instansi tertentu dengan menjalankan dan bertindak dalam konteks organisasi tersebut.
Teori saat ini mengenai kepemimpinan kharismatik amatlah terpengaruh oleh ide dari ide social awal Bernama max weber. Kharisma adalah kata dalam Bahasa Yunani yang berarti “berkat yang terispinrasi secara agung”, seperti kemampuan untuk melakukan keajaiban atau memprediksi peristiwa masa depan. Weber“(1947) menggunakan istilah itu untuk menjelaskan bentuk pengaruh yang bukan didasarkan pada tradisi atau wewenang formal tetapi lebih atas persepsi pengikut bahwa pemimpin itu diberkati dengan kualitas yang luar biasa. Gaya Kepemimpinan Karismatik Menurut Truskie dalam (Hendryadi, 2012) Karismatik berasal dari bahasa Yunani yang berarti “anugrah”. Dimana kekuatan yang tidak bisa dijelakan secara logika, karismatik dianggap sebagai pesona atau daya tarik pada kepribadian seseorang yang mampu berkontribusi dalam mendukung mewujudkan visi dan misi serta mampu mempromosikan dengan semangat Gaya kepemimpinan karismatik menurut Ivancevich dalam (Hendryadi, 2012) adalah pemimpin yang mampu menghidupkan atmosfir motivasi dengan menyeimbangkan emosional pada visi, filosofi, dan gaya kepemimpinan pada bawahannya. Pemimpin yang karismatik mampu membuat perubahan suatu individu yang memiliki kualitas pemimpin karismatik dalam diri individu.
Daya tarik karismatiknya telah menjadikan Alibaba sebagai salah satu perusahaan teknologi yang sangat sukses di zaman sekarang. Dimulai dari ide sederhana, Jack berhasil mengembangkan Alibaba menjadi beragam produk teknologi, termasuk e-commerce dan content aggregator. Keberhasilan Alibaba hingga saat ini tidak lepas dari gaya kepemimpinan Jack yang menekankan pentingnya kerjasama tim untuk menghadapi cepatnya perkembangan teknologi. Pendekatan ini membantu Alibaba tetap kompetitif, menciptakan peluang bisnis baru, dan merangsang pertumbuhan perusahaan. Bahkan, gaya kepemimpinan Jack juga menginspirasi orang di luar perusahaan, menciptakan semangat persaingan untuk inovasi dalam dunia teknologi.
5 Kunci Sukses Jack Ma dalam Mengelola Tim
1. Komunikasi Efektif
Komunikasi adalah kunci dalam kepemimpinan karismatik. Pemimpin harus mampu menyampaikan visi dan tujuan dengan jelas, menginspirasi anggota tim, dan menciptakan iklim komunikasi yang terbuka. Berkomunikasi dengan empati dan kejujuran dapat memperkuat hubungan antar anggota tim.
2. Pemberian Dukungan dan Pengakuan
Kepemimpinan karismatik melibatkan memberikan dukungan aktif kepada anggota tim. Pemimpin yang karismatik secara rutin memberikan pengakuan terhadap pencapaian tim, menciptakan lingkungan positif, dan memotivasi anggota tim untuk memberikan yang terbaik.
3. Inspirasi Melalui Contoh