CARBON CAPTURE" DALAM KORIDOR "CLIMATE CHANGE" YANG MENGEMUKA DALAM DEBAT CAWAPRES 2024
Beberapa waktu lalu debat cawapres menarik perhatian masyarakat ilmiah maupun masyarakat umum menyangkut istilah "CARBON CAPTURE" yang dilontarkan salah satu CAWAPRES dalam debat di TV nasional (cnbcindonesia.com). Dan konon isu tersebut akan menjadi topik pada debat ke-4 akan datang.
Sebelum membahas tentang carbon capture sebaiknya kita membahas sedikit tentang apa itu CO2(g) (Karbon dioksida). Karbon dioksida adalah molekul gas yang ada di udara tidak berwarna dan tidak berbau artinya kita tidak bisa mendeteksinya dengan indra penglihatan maupun penciuman.Â
Walaupun keberadaannya dengan kadar yang rendah di udara namun CO2(g) memainkan peran penting dalam siklus karbon dan mengontrol iklim global. CO2(g) dilepaskan ke udara sebagai produk samping aktifitas dan proses respisrasi aerobik dan tanaman/tumbuhan menangkapnya untuk menggunakannya dalam proses fotosintesa dan melepaskan oksigen ke udara.Â
Karbon dioksida juga merupakan green house gas yang menyerap radiasi panjang gelombang di atmosfir dan meredam kelepasannya ke ruang angkasa. Penangkapan radiasi oleh CO2(g) dan gas gas green house lainnya (seperti uap air, metana, NOx dan CFCs (chlorofluorocarbons) menjaga planet kita menjadi hangat dan bisa dibayangkan jika tanpa lapisan atmosfir ini, membuat kehidupan apakah bisa berlangsung di planet ini?Â
Umat manusia saat ini telah dan sedang merubah/mengganggu keseimbangan kimia atmosfir global. Konsentrasi atmosfer CO2(g) dilaporkan meningkat sebagai hasil langsung aktifitas manusia seperti deforestasi (penggundulan hutan) dan penggunaaan bahan bakar fossil (batu bara, minyak dan gas) demi hanya mengejar pertumbuhan ekonomi dan pertumbuhan penduduk tanpa management yang bijaksana. Lebih dari 150 tahun yang lalu sejak 2003 dilaporkan bahwa konsentrasi  CO2(g) meningkat sebanyak 30% dari 280 ppm (mg/liter) menjadi 370 ppm dan menunjukan kenaikan  suhu rata rata permukaan  bumi diantara 0.4-0.80C. (sciencedirect.com).Â
Sejak tahun 2000-2022 dilaporkan bahwa kenaikan CO2(g) telah mencapai 417.06 ppm di tahun 2022, artinya selama 22 tahun kadar karbon dioksida naik menjadi 47 ppm atau rata rata pertahunnya 2 ppm dari tahun sejak 2000-2022. Seperti dilaporkan oleh NOAA.climate.gov adanya kenaikan panas permukaan bumi yang bisa dilihat pada grafik di bawah ini yang mulai melebihi 1C tahun terakhir ini.
Pengaruh kadar karbon dioksida terhadap kesehatan manusia
CO2(g) adalah penyebab sesak nafas (asphyxiant) yang menggantikan peran oksigen dari pernafasan yang menyebabkan hypoxia. Memberikan efek kepada kardiovaskular seperti tachycardia, arrhythmias dan ischemia.Â
Efek pernafasan juga dilaporkan seperti hyperventilation, cyanosis dan pulmonary edema juga disebabkan oleh menghirup karbon dioksida berlebih. Berbagai pengaruh saraf (neurologic effect) seperti pusing, sakit kepala. Kantuk dan kebingungan mental (mental confusion) dapat juga terjadi dengan tingginya kadar karbon dioksida yang kita hirup.
Pengaruh perubahan Iklim (climate change)