Indonesia adalah sebuah dengan ribuan pulau, tiga ratus suku, negara dan berbagai macam budaya, agama yang penduduknya mejemuk dari segi suku, bangsa, budaya dan agama. Realitas kemajemukan tersebut disadari oleh para pemimpin bangsa yang memperjuangkan kemerdekaan bangsa ini dari penjajahan bangsa asing. Para pendahulu bangsa ini memandang bahwa kemajemukan tersebut bukanlah halangan untuk mewujudkan persatuan dan kesatuan serta untuk mewujudkan cita-cita nasional dalam wadah NKRI. Realitas kemajemukan tersebut termasuk kekayaan bangsa Indonesia.indonesia sebagai negara besar terbesar di dunia dengan tingkat multikulturalisme yang tinggi . Jika potensi yang sangat besar ini bisa dikelola dengan baik maka akan membawa kesejahteraan bagi negara Indonesia. Namun sebaliknya jika kita lengah dalam mengelola justru akan menimbulkan konflik yang mengandung SARA sehingga menyebabkan negara ini menghadapi resiko disintegrasi nasional sehingga menyebabkan negara ini terpecah belah.
Pluralisme agama di Indonesia merupakan aset bangsa yang patut kita syukuri, karena dengan kekayaan tersebut kita bisa saling melengkapi dan memperkaya. Di satu sisi umat beragama sebagai salah satu komponen bangsa berusaha memelihara identitas dan memperjuangkan aspirasinya. Tetapi pada sisi lain, mereka juga dituntut untuk memberi andil dalam rangka memelihara kerukunan dan keutuhan bangsa. Kerukunan umat beragama merupakan dambaan setiap umat, manusia. Sebagian besar umat beragama di dunia, ingin hidup rukun, damai dan tenteram dalam menjalankan kehidupan bermasyarakat dan bernegara serta dalam menjalankan ibadahnya. Bangsa Indonesia diciptakan oleh Tuhan dalam suasana kemajemukan, baik dari suku, ras agama maupun budaya. Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar didunia dengan berbagai segi kemajemukan sosial-budaya akan tetap menjadi gejala yang harus selalu diperhitungkan dalam mewujudkan keutuhan dan persatuan nasional, kemajemukan atau pluralitas bangsa adalah kenyataan hidup yang sudah menjadi kehendak Tuhan Yang Maha Kuasa, seperti yang telah dijelaskan pada penjelasan di atas.
Dalam UUD 1945 pasal  29 ayat 2 manyatakan bahwa negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agama dan kepercayaan itu. Mengandung arti bahwa keanekaragaman pemeluk agama yang ada di Indonesia diberi kebebasan untuk melaksanakan ajaran agama sesuai dengan keyakinannya, karena itu dalam agama tidak boleh adanya paksaan, dari kita kaum beragama dituntut agar kita membuktikan kepercayaan kita pada kedaulatan allah dengan menghormati segenap orang meyakini suara hatinya. meskipun diberikan kebebasan harus dilakukan dengan tidak mengganggu dan merugikan umat beragama lain, karena terganggunya hubungan antar pemeluk berbagai agama akan membawa akibat yang dapat menggoyahkan persatuan dan kesatuan bangsa. Mengenai situasi dan kondisi kehidupan umat beragama yang diharapkan, yaitu adanya kesamaan berusaha/berkarir di sektor ekonomi, mengadakan peningkatan kegiatan bersamauntuk kepentingan kebaikan bersama, menciptakan/menjadikan agama sebagai suatu yang netral dan bukan merupakan salah satu alat untuk mensukseskan sebuah politik, terciptanya budaya yang didasari dengan kemuliaan ajaran-ajaran agama, menciptakan sistem keamanan yang baik dalam rangka menghindarkan penjarahan terhadap aset-aset yang dimiliki oleh tempat-tempat ibadah. Integrasi Nasional adalah suatu proses penyatuan atau pembauran berbagai aspek sosial budaya dalam kesatuan wilayah dan pembentukan identitas nasional atau bangsa yamg dapat menjamin terwujudnya keselarasan, keserasian, dan keseimbangan dalam mencapai tujuan bersama sebagai suatu bangsa. Menghadapi masalah integrasi ini sebenarnya tidak memiliki kunci yang pasti karena masalah yang dihadapi beberapa dan latar belakang sosiologi kultura nation state yang berbeda pula. Sehingga masalah integrasi ini cenderung diselesaikan sesuai dengan kondisi negara yang bersangkutan. Ada yang menempuh jalan kekerasan dan ada yang menempuh strategi poltik yang lebih lunak. Permasalahan utama yang dihadapi dalam integrasinasional ini adalah adanya cara pandang yang berbeda tentang pola laku duniawi dan cara untuk mencapai tujuan. Dengan kata lain masalah integrasi nasional ini pada prinsipnya bersumber pada perbedaan ideologi. Perbedaan ideologi ini disebabkan karena perbedaan falsafah hidup yang banyak berpengaruhdalam proses sosialisasinya, maupun dalam pembentukankonsepsi nalarnya. Termasuk faktor dominan dalam pembemtukan suasana kesenjangan ideologi ini adalah masalah agama. Karena agama dipandang sebagai nilai hakiki sehingga kontrol sosial masyarakat agama cenderung lebih peka dan sering tajam.
Tidak dapat disangkal bahwa keharmonisan, merupakan faktor yang sangat penting dan strategis. Tanpa adanya toleransi dan kerukunan hidup, hubungan antar umat beragama akan menjadi rawan dan mudah tergangu, dan ganguan ini akan mengakibatkan terjadinya instabilitas dalam kehidupan sosial politik yang tentunya diingginkan oleh pemerintah dan masyarakat. Adanya keberagaman itu tidak menutup kemungkinan terjadinya berbagai konflik. Oleh karena itu, sebuah strategi sangat diperlukan untuk menyatukan keberagaman tersebut tanpa adanya sebuah perpecahan sehingga masyarakat dapat hidup rukun, aman, dan tenteram. Hal yang paling diperlukan untuk menghindari konflik adalah adanya toleransi. Toleransi hadir untuk saling menghargai agar realitas tetap eksis dengan segala warna-warninya. Dengan Toleransi, kita bisa menyamai harmoni dan kahirnya semua cita dan asa tentang hidup yang toleran dan harmonis menjadi kenyataan. Perdamaian dan kesahteraan masyarakat pun dapat terwujud. Lebih jauh lagi dengan menebar toleransi, tidak hanya perdamaian di dalam negeri saja terwujud bahkan perdamaian dunia karena dunia belajar kepada kita yang sangat plural soal agama tetapi tetap menjaga perdamaian. Motto nasional "Bhineka Tunggal Ika" yang dipakai oleh bangsa Indonesia mempertegas pengakuan adanya " kesatuan dalam keberagaman atau keragaman dalam kesatuan" dalam seluruh spectrum kehidupan kebangsaan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H