Mohon tunggu...
moh taufik hidayat
moh taufik hidayat Mohon Tunggu... Arsitek - manusia biasa yang sedang ingin belajar digital marketing

peyek udang alfabet, mirong tegal, rempeyek apapun istilahnya memiliki rasa, bentuk, resep dan cara pembuatan yang hapir sama, ada peyek ikan, udang, teri, kepiting, jengkol, tumpuk, bayam, rebon, kacang tanah, kacang hijau (ijo) dll.

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Mudik Lewat Pantura, Jangan Lupa Beli Peyek Unik dari Tegal

3 Desember 2019   11:22 Diperbarui: 3 Desember 2019   11:25 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kalau kita berkunjung ke Tegal rasanya belum lengkap kalau belum menikmati kulinernya, mulai dari makanan berat seperti soto tauco hingga makan ringan seperti tahu aci dan peyek/ rempeyek/ mirong. Di Kabupaten tegal ada satu innovasi peyek unik yang mulai tersohor belakangan ini. Peyek ini berbeda bentuknya dengan peyek pada umumnya berbentuk pipih dengan campuran udang atau telur asin yang telah digiling halus. Peyek dengan merek dagang Me Wrong (baca: mirong) ini memiliki bentuk alfabet (huruf) serta tebal dengan tekstur bersarang. Masyarakat Pantura khusunya Tegal tidak lagi bingung tatkala mau balik ke perantauan, karena dulu setiap kali mau bawa makanan khas tegal seperti tahu aci ataupun soto tegal tidak memungkinkan karena cepat basi, namun kini bisa bawa peyek enak yang menjadi ciri khas kota Tegal,kata Wildan (26), salah seorang perantau, Minggu (01/12/2019).

Menurut dia, peyek Me Wrong ini awalnya tersebar di sekolah-sekolah, namun kini sudah banyak merambah ke pusat oleh-oleh dan minimarket sekitar Tegal, hal ini tidak lepas dari peran serta pemiliknya yang aktif dalam kelompok UMKM yang dibina oleh DISPERINNAKER Kab. Tegal imbuh dia. Peyek ini dibandrol Rp 8.000 untuk ukuran 100g, Rp 4.000 untuk ukuran 50g dan Rp 2.000 untuk ukuran 25g. Selain bentuknya yang tak lazim peyek ini juga dikemas menggunakan kemasan cup layaknya minuman siap saji dan didesain dengan cukup bagus kata Wildan.

Varian rasa peyek ini baru ada dua macam yaitu original (bawang putih) dan telur asin (salted egg), mengingat melimpahnya jumlah telur asin yang ada di kota Brebes sehingga menarik owner untuk mencoba membuat produk olahannya. Menjelang ataupun sesudah lebaran, usaha yang bertempat di desa Gumalar, Adiwern, Kab. Tegal ini meningkat produksinya kata wildan yang pernah berkunjung ke tempat produksi usaha tersebut. Dia mengaku, setiap kali mau berangkat merantau selalu membeli oleh-oleh khas daerahnya tersebut karena teman-teman dikantornya juga sangat menyukainya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun