Pemimpin adalah seseorang yang membimbing orang lain untuk mencapai hasil yang diinginkan. Pemimpin bertindak dengan strategi- strategi yang dapat meningkatkan produktivitas, meningkatkan moral, mendorong tanggapan positif dan penuh semangat, menghasilkan kualitas kerja  yang unggul serta  menetapkan komitmen yang jelas dan tegas, selain itu, sifat seorang pemimpin juga menjadi aspek utama yang perlu diperhatikan. Gaya kepemimpinan seseorang berdasarkan pada beberapa asumsi mengenai manusia dan apa yang memotivasi mereka. McGregor (1967) menentukan dua perangkat asumsi atau pendapat bipolar yang cenderung dipakai oleh para pemimpin mengenai orang lain. Kedua jenis asumsi ini disebut Teori X dan Teori Y.Â
A.Teori X
Asumsi teori X secara ringkas sebagai berikut.
- Kebanyakan orang berpendapat bahwa pekerjaan adalah sesuatu yang tidak menyenangkan dan berusaha menghindarinya.
- Kebanyakan orang lebih suka diperintah dan seringkali harus dipaksa untuk melakukan pekerjaan mereka.
- Kebanyakan orang tidak ambisius, tidak ingin maju dan tidak menginginkan tanggung jawab.
- Kebanyakan orang dimotivasi terutama oleh keinginan mereka untuk memenuhi kebutuhan pokok dan kebutuhan akan rasa aman
- Kebanyakan orang harus dikendalikan dengan ketat dan tidak mampu menyelesaikan masalah dalam organisasi.
Seorang pemimpin yang mengikuti perspektif Teori X cenderung memandang individu sebagai alat produksi, yang terdorong  oleh rasa takut akan hukuman atau kebutuhan material seperti uang dan keamanan. Pemimpin dengan perspektif ini sering kali memantau karyawannya dengan ketat, menegakkan aturan dengan tegas, dan menggunakan ancaman hukuman sebagai cara untuk memotivasi mereka. Pendekatan ini dapat menciptakan lingkungan kerja otoriter yang  kurang fokus pada pengembangan potensi individu dan lebih memilih kontrol ketat sebagai metode pengelolaan.
B.Teori Y
Asumsi teori Y secara ringkas sebagai berikut.
- Kebanyakan orang berpendapat bahwa kerja adalah sesuatu yang alamiah seperti bermain. Bila pekerjaan tidak menyenangkan, mungkin itu karena cara melakukan pekerjaan tersebut dalam organisasi.
- Kebanyakan orang merasa bahwa pengendalian diri sendiri amat diperlukan supaya pekerjaan dilakukan dengan baik.
- Kebanyakan orang dimotivasi terutama oleh keinginan mereka untuk diterima lingkungan, mendapat pengakuan, dan merasa berprestasi, seperti juga oleh kebutuhan mereka akan uang untuk memenuhi kebutuhan pokok dan rasa aman.
- Kebanyakan orang ingin menerima dan bahkan menginginkan suatu tanggung jawab bila mereka memperoleh bimbingan, pengelolaan dan kepemimpinan yang tepat.
- Kebanyakan orang mempunyai kemampuan untuk menyelesaikan masalah secara kreatif dalam organisasi.Â
pemimpin  yang mendasarkan perilaku dan gayanya pada Teori Y berasumsi bahwa pegawai mempunyai kebutuhan yang berbeda. Mereka percaya bahwa tugas mereka adalah mengatur dan mengelola sehingga  organisasi dan pegawai dapat memenuhi kebutuhan mereka. dalam Teori Y berasumsi bahwa manajer dapat menyelaraskan tujuan individu dan tujuan organisasi. Namun, beberapa bukti menunjukkan bahwa hal tersebut tidak dapat dicapai dalam konteks organisasi. Tujuan pribadi dan  tujuan organisasi dapat bertentangan. Namun, manajer yang menerima asumsi Teori Y akan bekerja dengan pegawai untuk mencapai tujuan organisasi, mendorong pegawai untuk berpartisipasi dalam proses pengambilan keputusan, dan berupaya mencapai peningkatan.
Contoh kasus teori X
Sistem Kerja Es Krim Aice
Isu bobroknya sistem perburuhan pabrik es krim Aice. Demo pertama yang dilakukan buruh Aice dimulai sejak 2020 lalu. Para buruh bahkan sempat menggelar demo di depan gedung DPR menuntut sistem kerja yang lebih layak. Salah satu tuntutan yang disampaikan adalah terpenuhinya hak atas kesehatan reproduksi. puluhan buruh perempuan Aice mengalami keguguran sepanjang 2019 akibat dipaksa bekerja di malam hari dan mengangkat barang-barang berat, salah satu mantan karyawan Rikhza mengatakan manajemen tidak melakukan penanganan yang baik saat terjadi kecelakaan kerja. Tak hanya itu, ia mengatakan manajemen juga sering memberikan surat peringatan (SP) seenaknya kepada pekerja. parah buruh juga mempermasalahkan tentang gaji yang mereka dapati terlalu kecil. Menanggapi hal itu, Head of Human Resources AICE Group Antonius Hermawan mengatakan saat ini gaji para karyawan yang bekerja di PT Alpen Food Industry dipastikan sudah layak dan sudah mengikuti regulasi dari pemerintahan.
Contoh kasus teori Y
Sistem Kerja di Perusahaan Jhon LBF