Mohon tunggu...
Annabila TasyaAzzahra
Annabila TasyaAzzahra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Ahmad Dahlan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Peran Bimbingan Konseling Dalam Mengatasi Masalah Sosial Yang Ada Di Sekolah Dasar

7 Januari 2025   11:27 Diperbarui: 7 Januari 2025   11:34 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Bimbingan konseling memiliki peran yang penting di sekolah dasar. Peranan penting ini dapat mengatasi pada berbagai masalah sosial pada peserta didik dan perlu adanya bimbingan konseling dalam mengatasi permasalahan. Bimbingan konseling memberikan dukungan yang penuh pada emosional peserta didik dengan permasalahan sosial yang sedang dihadapi. Sebagai contoh permasalahan sosial yang sering dihadapi peserta didik seperti, cemas dalam mengadapi sesuatu, sulit untuk berinteraksi dengan orang, dan ada juga permasalahan pribadi dirumah.

Bimbingan konseling merupakan kegiatan interaksi yang dilakukan dengan tujuan dapat membantu pada seseorang dalam menyelesaikan permasalahnnya dengan dapat juga mengemabngkan potensinya dalam bimbingan konseling yang dilakukan. Bimbingan dapat menjadi proses kegiatan dalam membantu menyelesaikan masalah seseorang untuk mencapai pada perkembangan yang lebih baik dari sebelumnya. Dan konseling merupakan proses kegiatan yang dilakukan oleh konselor dalam memberikan arahan dan nasehat kepada klien yang sedang terdapat masalah dari banyak sisi.

Bimbingan konseling yang ada di sekolah memiliki peran penting dalam membantu peserta didik dalam mengatasi permasalahan sosial yang dihadapi.bimbingan konseling di sekolah memiliki fungsi dalam menangani permasalahan yang dihadapi peserta didik dan juga sebagai upaya dalam mencegah adanya permasalahan yang muncul leboh lanjut. Program kegiatan bimbingan konseling dirancang untuk mendukung pada perkembangan emosional peserta didik dan membnatu dalam memahami diri sendiri serta mengembangkan potensi yang dimiliki untuk berinteraksi dan bersosial dengan banyak orang yang ada di sekitar. Kegiatan ini menjadi layanan pada aspek yang penting dalam menciptakan lingkungan belajar yang baik dan sehat.

Tidak hanya bimbingan konselingnya saja yang dapat membantu pada permasalahan peserta didik, namun peran guru juga penting dalam memberikan solusi dan arahan untuk peeserta didiknya. Guru bertanggung jawab dalm mengenali diri setiap peserta didik dan menyediakan pada strategi untuk mengatasi pada tantangan yang dihadapi peserta didik. Dengan melakukan pendekatan guru bimbingan konseling dapat membantu peserta didiknya dalam mengelola emosi, beradaptasi dengan lingkungan sosial, serta mengambil keputusan yang tepat dalam situasi sulit pada permasalahan yang dihadapi. Hal ini sangat penting dilakukan dengan kolaborasi antara guru, orang tua, dan siswa untuk memastikan keberhasilan program bimbingan konseling di sekolah dasar yang dapat memberikan hal yang positif kedepannya.

Sekolah dasar merupakan sebuah tempat dengan dalam perkembangan anak yang dapat membentuk pada identitas social dan emosional peserta didik. Peserta didik sering mengalami banyak tantangan yang dapat mempengaruhi adanya kesejahteraan psikolog masing-masing peserta didik. Hal ini dapat menunjukkan adanya program bimbingan konseling yang efektif dapat membantu peserta didik dalam mengatasi masalah pada emosional dan sosialnya yang dapat meningkatkan pada kesejahteraan psikolognya. Bimbingan konseling tidak hanya berfokus pada masalah akademik, namun juga pada pengembangan keterampilan sosial dan emosional. Konselor sekolah memiliki tanggung jawab untuk menciptakan lingkungan yang mendukung di mana peserta didik merasa aman untuk menceritakan masalah mereka dan mencari solusi untuk menyelesaikan masalahnya.

Bimbingan konseling memiliki banyak fungsi dalam mengatasi masalah pada setiap permasalahan sosial yang sedang dihadapi oleh peserta didik. Pada fungsi pencegahan terdapat konselor yang dapat mengidentifikasi pada potensi masalah yang terdapat pada sebelum berkembangnya yang menjadi isu besar. Terdapat pendekatan proaktif peserta didik yang dapat memberikan dukungan yang dapat mensuport peserta didik dalam menghadapi kesulitan yang berat. Fungsi kedua intervensi menjadi fungsi yang dapat membantu peserta didik pada masalahnya yang muncul, konselor dapat berperan baik dalam memberikan intervensi yang tepat. Kegaitan pada fungsi intervensi berupa sebuah konseling individu dan kelompok yang dilakukan untuk membantu peserta didik dalam memahami dan mengatasi pada permasalahan mereka. Selanjutnya fungsi yang terakhir terdapat pengembangan keterampilan sosial dengan program konseling yang selalu mencakup pada pelatihan keterampilan sosial dengan cara berkomunikasi yang baik dan sopan, dapat menyelesaikan masalah dengan baik, dan dapat membangun hubungan yang positif dengan teman yang seumurannya.

Metode yang digunakan dalam pelaksanaan bimbingan konseling di sekolah digunakan untuk mencapai tujuan yang diinginkan menjadi lebih baik. Dengan peserta didik melakukan konseling dengan cara individu dengan peserta didik diberikan sebuah kesempatan untuk berbicara dengan cerita mereka pribadi kepada konselor tentang masalah yang sedang dihadapinya, hal ini dapat memberikan ruang yang aman bagi peserta didik untuk mengekspresikan sesuai dengan keadaan diri mereka. Ada juga konseling dengan cara kelompok yang dimana peserta didik secara berkelompok bercerita sesuai dengan pengalaman mereka masing-masing dengan teman seumurannya dan mereka mengembangkan rasa solidaritasnya. Metode yang terakhir terdapat sosialisasi dan edukasi dengan konselor melakukan sosialisasi kepada orang tua dan para guru mengenai pentingnya pada dukungan mereka tentang program bimbingan konseling yang ada di sekolah, hal ini bertujuan untuk menciptakan sekolah dan rumah menjadi tempat pendukung pada perkembangan peserta didik.

Selain metode dan manfaat dalam program bimbingan konseling yang diterapkan disekolah memiliki beberapa tantangan implementasi didalamnya. Tantangan yang dimaksud ialah kurangnya sumber daya dengan sekolah-sekolah masih terdapat kekurangan pada tenaga konselornya yang terlatih dalam bidangnya yang menjadikan beban kerja kepada konselor yang sudah ada di sekolah. Selanjutnya terdapat tantangan pada stigma sosialnya dengan beberapa peserta didik yang merasa malu atau takut Ketika meminta bantuan kepada orang lain karena Kesehatan mental mereka yang membuat mereka sering malu meminta tolong kepada orang lain. Tantangan yang terakhir terdapat keterlibatan orang tua dalam mendukung dan mensuport program bimbingan konseling yang ada di sekolah, namun tidak semua orang tua menyadari akan pentingnya program bimbingan konseling di sekolah untuk membantu menyelesaikan masalah sosial yang sedang dihadapi peserta didik.

Program Bimbingan konseling di sekolah dasar memainkan peranan dalam membantu peserta didik dalam mengatasi masalah sosial yang mereka hadapi. Melalui berbagai program dan pendekatan yang diterapkan oleh konselor yang terdapat di sekolah, peserta didik dapat belajar mengelola emosi, membangun hubungan positif dengan teman sebaya, serta dapat menghadapi tantangan sosial atau masalah sosial yang sedang dihadapi dengan lebih baik. Untuk meningkatkan efektivitas program ini, penting bagi sekolah untuk menyediakan sumber daya yang memadai dan melibatkan orang tua serta masyarakat dalam mendukung perkembangan peserta didik. Dengan demikian, peran program bimbingan konseling tidak hanya terbatas pada penyelesaian masalah yang ada saat ini tetapi, juga pada pengembangan karakter dan keterampilan hidup yang akan berguna bagi peserta didik untuk melanjutkan kembali mimpi-mimpi yang akan mereka wujudkan di masa depan nantinya. Karena program bimbingan konseling juga memiliki banyak fungsi bagi peserta didik yang masih melakukan Pendidikan.

Sumber :

Alwina, S. (2023). Peran Bimbingan Konseling dalam Meningkatkan Kesejahteraan Psikologis Siswa di Sekolah Dasar. Jurnal Sintaksis: Pendidikan Guru Sekolah Dasar, IPA, IPS dan Bahasa Inggris Vol.15 No. 1, 18-24.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun