Setelah belajar banyak dari rekan-rekan jurnalis di beberapa tempat di Indonesia, ternyata definisi peran jurnalis dipengaruhi oleh dimana mereka tinggal dan dengan siapa mereka lebih sering berinteraksi. Bila rekan jurnalis tinggal di tempat yang dari dulu hingga sekarang adalah kota besar, peran jurnalis sebagai pemberi informasi pada publik menjadi pilihan utama. Budaya banyak pilihan dan kebiasaan memilih menjadi keseharian. Meski yang memilih kadang tidak selalu diri kita sendiri. Ada skenario orang lain yang memilihkan dan kita menerima. Nilai individualis selalu ada dalam ruangan yang penuh dengan kompetisi. Membatasi peran diri dalam konteks kehidupan yang demikian menjadi lebih jelas, ada saya dan ada kamu, saya kasih informasi pada kamu tentang suatu hal di luar diri saya.
Bila jurnalis tinggal dalam situasi yang dalam kesehariannya melihat ada perusahaan yang sedikit demi sedikit akhirnya menguasai lahan kebun tetangga, sedikit demi sedikit kebun palawija aneka ragam sayur dan buah tetangga berubah menjadi kebun sawit. Terlebih melihat tetangga dalam beberapa tahun berikutnya menjadi sulit mendapatkan kecukupan makanan karena tak punya lagi kebun palawija dan buah yang dulu mereka juga gunakan untuk konsumsi. Sebagai tetangga yang kebetulan memiliki profesi sebagai jurnalis, tergerak untuk membantu tetangga tersebut, dan tetangga lainnya untuk berhati-hati ketika diberikan tawaran merubah palawija menjadi kebun sawit. Jadilah jurnalis mengambil peran sebagai advokat. Berusaha membuka mata para tetangga lain pada akibat dari sebuah pengalaman tetangganya, dan berusaha mengingatkan tetangga lain untuk tidak melakukan hal yang sama. Tidak berjalan di bekas tapak kaki pendahulunya yang akhirnya mendapatkan duka di kemudian hari. Data lengkap karena jurnalis berada di situs kejadian, melihat dengan mata kepala sendiri.
Itulah yang dialami rekan-rekan jurnalis lingkungan di Indonesia dalam mendefinisikan peran mereka. Manusiawi. Professional....bagaimana menurut Anda?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H