Oleh Juliana Priscilla Dewi
Lembaran kisah indah itu kini lenyap sudah
Berganti dengan mimpi buruk yang berkepanjangan
Meneror jiwa
Menggelapkan asa
Kini ku tak dapat lagi berharap
Senyuman tawa dan hangatnya bersama disini
Kisah itu sejujurnya hanya imajiku saja
Tak ada bahagia
Hanya pedih
Tangis berkepanjangan
Tak ada pagi atau hari berganti
Hanya malam gelap menyelimuti
Penghianatan iri emosi menyatu
Selalu menghantui
Aku takut dengan waktu
Tiap detik dan menit yang kulalui penuh kengerian
Rumahku yang dulu kutempati begitu angker
Dan kini meski di tempat berbeda
Namun ibarat kutukan
Rumahku kembali angker
Aku takut pulang
Aku tak mau pulang
Aku ingin pergi jaauhh
Jaaauuhh..
Amat jauh..
Aku kesepian
Aku mulai keriput menatap kenyataan
Membandingkan hidupku dengan yang lain
Mengapa berbeda?
Terkadang aku menyalahkan takdir
Apa TUHAN pilih kasih?
Apa TUHAN membenciku?
Sudah cukup semuanya
Aku menunggu akhir dari takdirku
Gelap
Dan sunyi….
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H