Mohon tunggu...
anna_ nahnu98
anna_ nahnu98 Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

pengkaji sejarah Islam.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Peran Perempuan Sungguh Mematikan dalam Kehancuran Rezim Zionis, Ini Kata Dr Dina Sulaiman

4 September 2024   10:48 Diperbarui: 5 September 2024   05:26 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Peran perempuan sungguh mematikan dalam kehancuran rezim zionis, ini kata Bu Dr. Dina Sulaiman 

Tak sedikit dari masyarakat yang masih mempunyai pola pikir bahwa kaum perempuan adalah kaum lemah dan tidak bisa diandalkan. Apalagi dalam hal dunia militer, wasalam sudah. Mengenai hal ini sangat bertentangan dalam kasus genosida yang terjadi dalam bumi Palestina khususnya di Gaza. Sebelum berangkat membahas ke-power-an kaum perempuan yang sangat mematikan ini, kita akan sedikit mengulas awal mula genosida terbaru ini dimulai.

Aksi serangan yang dilancarkan oleh kelompok resistensi "Hamas" pada tujuh Oktober 2023 yang dinamakan dengan operasi badai al-aqsa telah mengguncang media-media dunia untuk segera menyebar kan kabar. Operasi yang merupakan runtutuan dari operai-operasi sebelumnya, dan ini merupakan yang paling menarik perhatian penduduk dunia. Dari sini isu Palestina mulai terangkat kembali ke permukaan masyarakat seluruh penjuru dunia. Orang-orang mulai terus menyaksikan dan menantikan kabar perihal tindakan selanjutnya, antara apakah Israel akan membalasnya dan Hamas akan terus terus melancarkan upaya defensif nya ?

Anti pada rezim zionis Israel dengan boikot seluruh nya, tak kenal jenis kelamin 

Kegiatan boikot untuk produk-produk yang berafiliasi pada rezim Israel haruslah berlaku pada semua kalangan, bukan memihak hanya kaum laki-laki ataupun perempuan, tidak. Semua berhak dan bisa melakukan. Namun dari segi ukuran perbelanjaan rumah tangga kaum perempuan lah yang mendominasi lebih luas dan masiv. Meski begitu produk-produk yang dikhususkan untuk kaum laki-laki juga tidak sedikit maka dari itu tidak ada yang dipandang sebelah mata, butuh adanya kesalingan untuk tujuan yang diharapkan, yaitu membuat lumpuh perusahaan yang berkoperasi dengan rezim Israel. Jika dalam satu negara saja mayoritas kompak melakukan hal demikian, maka dapat disimpulkan akan tumbang satu demi satu penyokong berdirinya rezim Israel .

Kok bisa kaum perempuanlah yang berpotensi besar menumbangkan rezim Israel?

Bisa banget dan sangat bisa. Berbicara tentang aksi boikot itu pastilah mengarah pada sebuah perekonomian. Menurut KBBI Boikot adalah bersekongkol menolak untuk bekerja sama (berurusan dagang, berbicara, ikut serta, dan sebagainya): pada pihak yg menjadi lawan. Nah dalam kasus ini, pemboikotan berupa anti pada membeli segala produk (karna produk begitu banyak disekitar kita) zionis Israel, dan kunci dari pemegang perekonomian keluarga adalah seorang perempuan yaitu ibu. Segala bentuk keputusan yang menyakut perbelanjaan keluarga adalah ada ditangan ibu. Maka dari itu seorang ibu memiliki peran begitu krusial.

Maka dari itu jangan remehkan the power of ibu-ibu. Potensi power dari perempuan sangat kuat. 

Disisi lain, seorang perempuan itu mempunyai pengaruh besar untuk mempengaruhi orang lain utamanya teman-teman satu kelompoknya. Misalnya dalam memberi tahu atau merekomendasikan sebuah produk baru ke teman-teman nya. Sangat cepat pengaruhnya.

Meski begitu, dalam kenyataannya masih lumrah kita temui masyarakat umum wabilkhusus kaum hawa yang minim edukasi akan hal ini. Ini sangat disayangkan padahal berita yang kita saksikan setiap hari makin brutal, anak-anak dan kaumnya sendiri yaitu perempuan, sedang menjadi korban dari genosida di Gaza yang terus berlanjut entah kapan berakhir.

Menurut Bu Dr.Dina sesuai data yang terbaru menunjukan 40 ribu lebih korban jiwa belum yang luka-luka dan yang belum masuk data karna tertimbun reruntuhan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun