Mohon tunggu...
anna_ nahnu98
anna_ nahnu98 Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

pengkaji sejarah Islam.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Tradisi Warga Jepara yang Bikin Sakit Kepala

29 Juni 2024   11:54 Diperbarui: 29 Juni 2024   12:07 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jangan mau jadi orang Jepara kalau ngga siap babak belur ketika musim hajatan seperti pernikahan atau khitanan yg diadakan di beberapa bulan khusus, yaitu Zulhijjah (sekarang ini),  Syawal, Safar, Rajab,Syaban.

Di bulan2 itu seakan menjadi momok menakutkan, jika tetangga, kerabat atau juga kawan punya hajatan seperti tadi. Sebenarnya kan gini, kalau ada orang yg sedang bahagia mengadakan kegiatan senang2 ya ikut senang, ini malah enggak, bingung iya. 

Pasalnya, budaya di Jepara sangat berbeda dg di kota2 lainya. Umumnya pergi ke kondangan itu bawa amplop yg entah penghuni amplop berapapun nominal nya terserah) , simpel banget.

Di Jepara beda bro....

Sekali berangkat bawanya adalah rokok (sukun/jarum/LA/dll) satu press yg harganya kurang lebih 200 ribu, bisa lebih mahal lagi tergantung tahun pembuatan. Itu baru yg laki2, belum yg perempuan. Yg sudah berkeluarga (ibu) bawanya lebih berat lagi beban nya, yaitu gula kiloan. Mulai dari 3 kg sampai 10 kg bahkan ada yg sampe satu kwintal, ngeri boss....

 Untuk yg 10 kg kami menyebutnya kardus ( karna kalau 10 kg pasti dibawa dg kardus). Bisa dibayangkan gula perkilo berapa harganya ? Kurang lebih 18 ribuan, nah tinggal kaliin aja tuh.

Bayangkan lagi kalau dalam satu bulan atau satu Minggu banyak yg punya hajatan, hasilnya adalah MUMET. 

Gausah dibayangkan aja lah. Wkwk

Parah ini budaya memang. Saya sebagai saksi mata bagaimana orang tua, keluarga yg berposeng (pusing) merasakan hal ini. Nggak sedikit pembayaran sekolah anak terbengkalai karna budaya ini. Saya ya begitu dulu waktu sekolah. 

Saya selalu tersenyum jika orang2 di sekitar saling cerita masalah yg sedang dihadapi karna banyak harus pergi ke kondangan dg beban yg begitu melelahkan pikiran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun