Mohon tunggu...
anna_ nahnu98
anna_ nahnu98 Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

pengkaji sejarah Islam.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Terus Lanjut ya, Jangan Berhenti!

16 November 2023   07:49 Diperbarui: 16 November 2023   08:00 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Sering kali saya merasa minder jika melihat karya tulisan orang lain. Ketika sedang membaca tulisan berupa artikel atau katakanlah essai karya orang lain, kok seperti enak gitu membacanya.  

Tulisan itu terlihat mengalir tanpa beban, padahal saya tidak tahu secara pasti ketika penulis sedang menyusun tulisannya. Apa saya saja yang merasa  begini, bahwa tulisan saya kurang menarik dan tulisan orang lain menarik. 

Ah, saya tidak boleh begitu, apapun dan bagaimanapun karya saya, saya tetap hargai dan bangga milik diri sendiri. Kunci orang yang bijaksana adalah menghargai dan bersyukur atas karya diri sendiri, itulah motivasi saya untuk terus mau membenah diri dan terus belajar mengasah kemampuan menuangkan ide lewat tulisan.

Beberapa hari yang lalu saya membaca artikel berupa cerita perjalanan seorang teman, nggak panjang-panjang amat. Bahasa yang digunakan sederhana dan tidak memerlukan sama sekali otak untuk kerja lama, dan tulisan itu menghibur. 

Membaca tulisan saat itu hingga titik terakhir, sejenak saya berpikir, saya juga bisa kok nulis hal ini, malah bisa lebih baik, asal saja saya harus menambah waktu jam saya untuk berlatih menulis dan menulis.  

Menulis adalah kemampuan menata kemabli hasil pengalaman yang telah didengar, dilihat lalu disusun rapi dalam barisan huruf-huruf sehingga menjadi kalimat kemudian paragraf lalu artikel hingga menjadi sebuah buku.

Menulis adalah hobi saya sejak dua tahun yang lalu. Sebenarnya belum hingga ke tahap hobi sih, iseng saja tepatnya. Saya menulis sesuka hati, tidak beraturan dan sesuai mood. Kalau mood nya bagus ya nulis kalau engga ya di abaikan begitu saja.  

Saya beberpa kali pernah mengikuti kelas menulis, secara online maupun offline. Yang pertama saya ikut kelas online yang diadakan Neswa.id, Kelas bu Dina Sulaeman (pakar geoolitik timteng), dan ada program organisasi.  

Setelah mengikuti kelas Bu Dina, dan langsung diberi tugas menulis opini, tulisan saya bisa masuk kategori di terbitkan oleh majalah kampus. Tentu dengan benahan dari Bu Dina. Saya sangat bahagia sekali waktu itu, dan yang memamntik untuk terus belajar menulis ya karna itu juga. 

Saya pernah mengirim tulisan ke Mojok.co namun tidak diterima. Apakah saya meneyerah? Tidak, jelas tidak.  Hobi dan membuat sebuah karya sendiri itu tidak pernah mengecewakan, adanya hanya senang. 

Mau tulisan saya diterima atau tidaknya di kolom-kolom tulisan, saya tetap menulis. Karena menulis adalah hobi saya. Oiya, saya merasakan juga manfaat dari menulis, diantaranya adalah bisa melatih gaya berbicara saya untuk lebih tertata. Ini saya dapatkan dari manfaat menulis.  Jangan patah semangat wahai diri, dan kamu yang di luar sana, lanjutlah dengan hobimu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun