Mohon tunggu...
Mbak Celsa
Mbak Celsa Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Soekarno Pemimpin yang revolusioner tapi tidak otoriter Sang proklamator yang tidak koruptor Bermartabat dan tidak memakan uang rakyat Sangat Indonesia-is dan Pancasila-is

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Manding, Bahan Lokal Kualitas Internasaional

28 Juli 2015   10:31 Diperbarui: 11 Agustus 2015   20:42 225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

“Pulang ke kotamu ada setangkup haru dalam rindu. Masih seperti dulu tiap sudut menyapaku bersahabat penuh selaksa makna….” Lirik pembuka lagu Yokyakarta ciptaan Kla Project bagaikan mantra yang menarik kita untuk berkunjung ke Jogja.

Yogyakarta merupakan salah satu provinsi khusus di Indonesia, diapit oleh Jawa Tengah dan Jawa Timur. Suasana kotanya yang ramah membuat setiap pengunjung antusias untuk mampir ke daerah ini. Meskipun Yogyakarta dijuluki Kota Pelajar, tetapi juga memiliki cinderamata khas yang patut dibeli. Salah satunya kerajinan kulit khas Manding.

Sejarah singkat, dahulu kerajinan kulit khas Manding pernah mencapai masa kejayaan pada tahun 1970 – 1980. Meskipun saat ini tidak sejaya dulu, tetap saja masih banyak pendatang yang menyempatkan dirinya untuk singgah di daerah ini. Bahkan saat ini daerah Manding dijadikan Desa Wisata Kerajinan Kulit. Rugi rasanya kalau tidak berkunjung ke desa ini.

Saya pernah mengunjungi Manding pasca lebaran. Memang sih tempatnya baru pertama kali saya kunjungi. Ketika turun dari kendaraan, mata saya langsung tertuju ke berbagai penjuru toko yang menjajakan produk hasil kulit. Barang yang dijual yakni sepatu, tas, ikat pinggang, dll. Bahan dasar yang digunakan bervariasi, mulai dari kulit kambing, kulit sapi, sampai kulit ular. Ketika saya membeli sepatu pantofel, harga yang dibanderol hanya rp. 145.000,00. Murah bukan ?

Tidak hanya itu, saya juga membeli tas berbahan dasar kulit sapi, harganya hanya rp. 200.000,00. Harga ini tergolong cukup murah ketimbang barang produk internasional yang bisa mencapai 300 – 400 ribuan. Kalau masalah kualitas jangan ditanya.

Yang selama ini kita ketahui banyak barang impor berkualitas, ternyata kalau kita suka mengeksplorasi lebih dalam masih banyak barang buatan lokal yang mampu bersaing di sektor ekspor. Tidak semua masyarakat Indonesia mengetahui daerah ini. Tentu saja kalau ada yang ingin mampir kesini jangan sungkan-sungkan.

Sudah saatnya kita membantu perekonomian negara kita, salah satunya menggunakan produk lokal. Satu kontribusi anda maka akan berpengaruh kepada negara. Mari kita bangun karya bangsa sendiri di mata internasional. Jangan mau kalah dengan barang “Made in China” karena kita mampu memproduksi barang yang lebih berkualitas. Salam Indonesia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun