Mohon tunggu...
anwar hadja
anwar hadja Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Pendidik di Perguruan Tamansiswa Bandung National Certificated Education Teacher Ketua Forum Pamong Penegak Tertib Damai Tamansiswa Bandung Chief of Insitute For Social,Education and Economic Reform Bandung

Selanjutnya

Tutup

Politik

Prabowo Kalah dalam Debat Capres Kedua?

21 Februari 2019   00:00 Diperbarui: 22 Februari 2019   05:32 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Alih-alih melakukan serangan balik. Prabowo malah menyalahkan menteri Jokowi. Padahal kesalahan menteri kabinet dalam mengambil kebijakan, merupakan tanggung jawab Jokowi sendiri sebagai presiden.

Ketika Jokowi dengan nada agak emosional menjelaskan sudah membangun 7 bendungan di NTT, sebab tanpa air, orang tidak bisa menanam. Prabowo bisa menyerang balik sambil berkelakar, "Kalau tak ada air orang tidak bisa menanam, anak SD pun tahu, Pak Jokowi. Masalahnya bukan di situ. 

Masalahnya adalah bagaimana bendungan-bendungan itu dibangun tidak asal jadi, berkualitas,  biaya pembuatan efisien, wajar tanpa mark up,  dan tidak harus butuh waktu yang lama supaya produktivitas dan target swasembada pangan cepat tercapai.

Ketika diserang secara pribadi soal kepemilikan tanah, sebenarnya Prabowo tidak usah segan-segan melakukan serangan balik pula. Caranya dengan protes kepada moderator dulu. Misalnya, dengan mengatakan, "Bapak Moderator, saya keberatan dengan pernyataan Pak Jokowi. Tolong moderator menegurnya" Dengan kalimat pendek itu saja, masalah serangan yang bersifat pribadi bisa dihentitikan. 

Setelah protes selesai, baru jelaskan riwayat tanah-tanah HGU yang dikuasainya, dan juga yang dikuasai sejumlah jendral purnawirawan di belakang Jokowi, seperti Luhut dan lainnya lagi. Tapi karena Prabowo membiarkan saja serangan pribadi dari Jokowi lewat begitu saja, akibatnya jadi panjang. Karena Prabowo tidak protes, maka tim suksesnya yang mengambil alih dengan melakukan protes.

Peluang emas untuk menyerang balik Jokowi juga terbuka lebar ketika Jowi mengucapkan kata unicorn dengan aksen Jawa Solo yang salah, unikon. 

Padahal Prabowo sudah mengecek spelling Jokowi yang salah. Prabowo yang bingung mendengar aksen aneh bahasa Inggris lidah Jawa Jokowi, sempat bertanya "Yang Bapak maksud unikon?" Jokowi membalas dengan mengangguk. Kurang yakin dengan aksen Jokowi, Prabowo mengulangi lagi pertanyaannya dengan aksen k tebal, "Unikon?" Di sini terdengar para pendukung di belakang moderator tertawa. 

Kembali Jokowi hanya menjawab dengan mengangguk, padahal sudah meraih mike di tangannya dan sudah didekatkan ke bibir. Tampak wajah Jokowi sendiri ragu terhadap aksen unikon yang ditirukan Prabowo, dan mengundang tawa penonton. Makanya, jawaban Jokowi cukup dengan isyarat saja, yaitu mengangguk.

Sesungguhnya yang membuat Prabowo sedikit bingung, karena istilah unikon yang diucapkan Jokowi tidak dijumpai dalam kamus Inggris mana pun. Dan semua orang tahu aksen bahasa Inggris Jokowi kurang bagus. Seharusnya Prabowo jangan dulu bertanya,"Maksudnya, apa yang online-online itu, ya?"

Tapi mungkin karena sungkan, Prabowo membiarkan saja kelemahan Jokowi dalam mengucapkan kata unicorn menjadi unikon dan unikon-unikon, terus berlanjut. Padahal Prabowo bisa dapat poin, jika mengingatkan Jokowi sambil berkelakar, "Maaf, Pak Jokowi. Bukan unikon. Mungkin maksud bapak adalah unicorn. Istilah unikon tidak dikenal dalam kamus bahasa Inggris manapun. Entahlah kalau dalam kamus bahasa Inggris terbitan Solo?" 

Setelah ada kesepakatan istilah, barulah Prabowo mengecek kembali maksud pertanyaan Jokowi, "Maksudnya  yang online-online itu, iya?" Baru Prabowo mulai memberikan jawaban, tanpa harus mengatakan, mendukung, meskipun bisa jadi Prabowo setuju.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun