Kadang-kadang dalam perjalanan menembus hutan lebat itu, Raden Banyak Catra melihat satwa hutan yang berkeliaran kian kemari, seperti kijang, rusa, babi hutan, bahkan kadang-kadang harimau. Tetapi Raden Bacak Catra memiliki Aji Ciung Wanara yang mampu menjinakkan sejumlah binatang buas, sehingga binatang-binatang buas itu tidak berani mengganggu Raden Banyak Catra. Binatang hutan yang paling disukai Raden Banyak Catra adalah burung Ciung dan aneka macam lutung dan kera yang banyak ditemukan di hutan-hutan sekitar Kerajaan Pajajaran.
Lewat tengah hari Raden Banyak Catra berhenti sejenak untuk istirahat di tengah hutan sambil melepas lelah. Sering sesekali dilihatnya seekor burung Ciung yang berwarna kuning sedang bertengger diatas dahan. Dengan hanya satu siulan, burung Ciung itu bisa dipanggilnya mendekat. Burung Ciung adalah burung berwarna kuning seperti burung kepodang, hanya lebih besar dan memiliki ekor yang lebih panjang. Demikian pula, apabila dilihatnya seekor lutung yang tengah bergelantungan diatas pohon, Raden Banyak Catra bisa memanggilnya, sehingga lutung itu menjadi jinak, mau mendekat dan mau bersahabat.
Jika orang biasa, perajalan dari Kerajaan Pajajaran ke Tatar Ukur, dengan menunggang kuda memerlukan waktu enam hari. Tetapi karena Raden Banyak Catra seorang ksatria yang pandai menunggang kuda, setelah menempuh perjalanan dua hari, pada sore harinya Raden Banyak Catra telah sampai di tepi hutan Raja Mandala dan telah berhasil menyeberang Sungai Citarum.
Dipandangnya matahari sudah sangat condong ke barat, tidak lama lagi malam akan segera tiba untuk menyelimuti bumi. Maka Raden Banyak Catra segera bergegas mencari rumah penduduk untuk bermalam. Esok paginya, pada hari ke tiga, Raden Banyak Catra akan menruskan perjalannya. Diperkirakan menjelang tengah hari, besok Raden Banyak Catra sudah akan tiba di Tatar Ukur. Dari sana, perjalanan ke lereng Gunung Tangkuban Perahu bisa di tempuh hanya beberapa jam. Diperkirakan sebelum sore hari, Raden Banyak Catra sudah akan tiba di Padepokan Ki Ajar Wirangrong.(bersambung).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H