Menikmati rindangnya pohon-pohon yang berada di kawasan Rawakalong, Kecamatan Gunung Sindur, Kabupaten Bogor Jawa Barat. Tampak seorang pria dengan kaos hijau, dan celana biru tua sedang menyiram kebunnya. Wajah yang begitu bersahaja menyambut kedatangan tim redaksi.
Pria yang sudah berkecimpung di dunia pertanian selama sepuluh tahun ini bernama Ardi. Ardi bersama temanya mendirikan suatu usaha tani yang bernama Nurcesery, disini Ardi menjual berbagai macam tanaman, mulai dari tanaman hias, tanaman buah, bahkan sampai tanaman jenis langka seperti pohon buah sawo jenis Mamey Sapote yang satu kilogramnya hanya berisi satu buah saja dan dijual dengan herga sekitar Rp.30.000,-Ada juga pohon buah jambu jenis Green Thailand, yang rasa buahnya mirip dengan rasa ubi semua itu tersedia di kebun seluas kurang lebih 200 meter tersebut.
Uniknya di kebun ini Ardi memiliki beberapa pohon buah, yang satu pohonnya bisa terdiri dari tiga hingga lima jenis buah tersebut. Misalnya pohon manga di sini, satu pohon terdiri dari lima jenis mangga, yaitu jenis arum manis, mangga gincu, mangga apel, dan mangga indramayu. Sungguh unik bukan?
Ternyata pohon yang terdiri dari banyak jenis itu bisa dihasilkan dari Teknik Okulasi.
“Tapi kita juga terima pesanan, misalnya ada yang minta dibuatkan satu pohon terdiri dari 12 jenis buah, itu kita juga bisa buatkan”, ujar pria yang sangat menyukai berkebun tersebut. Semua buah ternyata bisa di okulasikan, asal buah tersebut memiliki gen yang sama. “Jadi misalnya buah mangga, ya hanya bisa di okulasikan dengan mangga saja, tidak bisa di campur dengan rambutan karna berbeda gen” jelas Ardi. Biasanya dari proses okulasi sampai berbuah diperlukan waktu serlama tujuh bulan.
Ardi membuat okulasi pohon buah karena terinspirasi dari luar negeri. “Kalau di luar negri bisa, kenapa di Indonesia tidak bisa” ucap Ardi. Akhirnya dengan tekad penuh, Ardi dan temannya membeli batang pohon buah dari luar negri dan di coba di Indonesia.
Ardi juga menjelaskan, bahwa perawatan pohon buah harus rutin disiram dan diberi obat. Seminggu sekali, dilakukan penyemprotan obat yang berbeda-beda. Minggu awal pohon-pohon disirami menggunakan penyubur, kemudian minggu kedua disiram menggunakan obat untuk pembuahan. Namun jika disiram memakai air biasa tanpa obat dilakukan setiap hari.
Kebanyakan pohon-pohon Ardi dijual secara online. Menurutnya jika dijual secara online maka pembelinya tidak dibatasi oleh jarak, sehingga Ardi bisa mendapatkan pelanggan yang berasal dari berbagai daerah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H