Mohon tunggu...
Anjrah Lelono Broto
Anjrah Lelono Broto Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis

Penulis freelance

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Elegi Kelopak dan Kuntum Bunga

4 September 2011   10:18 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:15 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Elegi Kelopak dan Kuntum Bunga

--- Sajak Orang-Orang di Tepi Danau Lapindo

beberapa kelopak mekarkan bunga

amriknya terpetik orang-orang perkasa

yang t’rima kenyataan dengan lapang jiwa

beberapa kuntum mekarkan senyum

k’asmarannya diseduh-dikulum

perempuan-perempuan berkebaya santun

mustahilkah, malaikat lebih menyunting putihnya

jantung yang berhenti pompa darah k’jujuran

ketimbang menanti pinangan yang sia-sia

pluvia stare ante noctem dicitur aenigmatica *)

kutukan hanya pintalkan kapas-Nya

jelma tenunan yang terbang sigap sikatan

dan hilang di balik semburan

lumpur hijau-hitam

yang berdegup

yang berdegup

tak ada darah lagi yang mengalir

dari kelopak dan kuntum bunga

bumi telah selesaikan taffakur terakhirnya

; lacrimis ceciderunt in maxillam limosa **)

bertahun kita berdoa

Tuhan pasti punya janji pada

kelopak dan kuntum bunga

pasti

Sidoarjo, Maret 2010


Sajak yang saya bacakan dalam agenda TADARUS SASTRA Di Taman Budaya Jatim, 22/08/2011

...........................

*) hujan akan berhenti, sebelum malam bernama gelap

**) air mata jatuh di pipi berlumpur

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun