Elegi Kelopak dan Kuntum Bunga
--- Sajak Orang-Orang di Tepi Danau Lapindo
beberapa kelopak mekarkan bunga
amriknya terpetik orang-orang perkasa
yang t’rima kenyataan dengan lapang jiwa
beberapa kuntum mekarkan senyum
k’asmarannya diseduh-dikulum
perempuan-perempuan berkebaya santun
mustahilkah, malaikat lebih menyunting putihnya
jantung yang berhenti pompa darah k’jujuran
ketimbang menanti pinangan yang sia-sia
pluvia stare ante noctem dicitur aenigmatica *)
kutukan hanya pintalkan kapas-Nya
jelma tenunan yang terbang sigap sikatan
dan hilang di balik semburan
lumpur hijau-hitam
yang berdegup
yang berdegup
tak ada darah lagi yang mengalir
dari kelopak dan kuntum bunga
bumi telah selesaikan taffakur terakhirnya
; lacrimis ceciderunt in maxillam limosa **)
bertahun kita berdoa
Tuhan pasti punya janji pada
kelopak dan kuntum bunga
pasti
Sidoarjo, Maret 2010
Sajak yang saya bacakan dalam agenda TADARUS SASTRA Di Taman Budaya Jatim, 22/08/2011
...........................
*) hujan akan berhenti, sebelum malam bernama gelap
**) air mata jatuh di pipi berlumpur
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H