Tandur Puisi
menanam di ladang benak
musim datang suling gejolak
keluguan hati-hati kasmaran suburkan akar
air mata durja penyair segarkan tunas
jikalau musim berkawan
cahya mentari tanpa alas kaki
adalah belai asih-Nya
yang menemani tandur puisi
bagai sujud syukur bersajadah ikhlas
“kalau Tuhan saja merestui,
Mengapa engkau belum?”
Kedai Sastra Gubsur - Jombang, Januari 2014
CATATAN:
Dimuat di Rubrik Serambi Budaya Harian Radar Mojokerto (JAWA POS Group) edisi Minggu 02 Maret 2014
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI