Mohon tunggu...
Anjosa Maharani
Anjosa Maharani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Saya adalah mahasiswi semester 5 di Universitas Negeri Yogyakarta. Di samping berpartisipasi aktif dalam kegiatan kampus, saya juga menikmati peran sebagai content creator di TikTok, dengan jumlah pengikut mencapai 20 ribu hingga saat ini.

Saya adalah mahasiswi jurusan administrasi publik dengan hobi traveling, khususnya menikmati gunung dan laut serta segala jenis wisata alam. Selain itu, saya juga memiliki minat dalam wirausaha, yang membantu mengembangkan kemampuan saya dalam perencanaan, pengorganisasian, dan pemasaran.

Selanjutnya

Tutup

Trip

Gunung Marapi Sumbar Meletus, Belasan Pendaki Meninggal?

5 Desember 2023   00:45 Diperbarui: 5 Desember 2023   01:00 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: Detik.com (https://www.detik.com/sumut/berita/d-7070566/11-pendaki-ditemukan-tewas-di-lokasi-gunung-marapi-yang-erupsi) 

Yogyakarta - Gunung Marapi, juga dikenal sebagai Merapi atau Berapi, yang terletak di Provinsi Sumatera Barat, Indonesia, mengalami erupsi pada tanggal 3 Desember 2023, pukul 14.54 WIB, dan hingga saat ini masih berlangsung. Dengan ketinggian mencapai 2.891 meter di atas permukaan laut, Gunung Marapi tergolong sebagai gunung berapi paling aktif di Pulau Sumatra.

Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyampaikan bahwa erupsi ini terjadi tanpa adanya tanda-tanda peringatan tentang peningkatan aktivitas vulkanik Gunung Marapi. Oleh karena itu, pendakian masih dibuka untuk umum pada saat kejadian, dan sekitar 75 pendaki diperkirakan berada di lereng gunung.

Dari total 75 pendaki yang tengah mendaki Gunung Marapi, dilaporkan bahwa 52 di antaranya telah berhasil dievakuasi dan turun dari ketinggian. Sebagian dari mereka yang dievakuasi telah dilarikan ke rumah sakit di Kota Bukittinggi dan Kota Padang Panjang untuk mendapatkan perawatan intensif. Sementara itu, beberapa pendaki lainnya telah kembali ke rumah masing-masing. Namun, 11 orang di antara mereka ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa oleh tim SAR Padang, sementara 12 pendaki lainnya masih dalam proses pencarian intensif oleh tim gabungan. Situasi ini menunjukkan tingkat kesulitan dan tantangan dalam upaya penyelamatan di tengah dampak letusan Gunung Marapi.


Erupsi ini disertai suara dentuman keras yang terdengar di sekitar wilayah, mengakibatkan hujan abu vulkanik, hujan pasir, dan hujan kerikil vulkanik yang melanda kota Bukittinggi dan sekitarnya. Dampaknya semakin terasa ketika hujan abu disertai kerikil menghantam atap rumah warga, menimbulkan kerusakan signifikan. Kolom abu dari letusan ini bahkan mencapai ketinggian sekitar 3000 meter di atas puncak gunung.

Pihak berwenang dan tim penyelamat sedang berkoordinasi untuk mengidentifikasi area yang terdampak dan menyelamatkan pendaki yang mungkin masih berada di kawasan tersebut. Masyarakat sekitar diminta untuk tetap waspada terhadap potensi bahaya erupsi gunung ini, dan evakuasi darurat telah diinisiasi untuk mengamankan nyawa dan harta benda. Situasi di lapangan masih terus dipantau, sementara informasi lebih lanjut akan diberikan seiring berjalannya evakuasi dan pemulihan pasca-letusan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun