[caption id="attachment_270451" align="aligncenter" width="494" caption="Ian Siagian, Fraksi PDI-P, Komisi IV DPR (Courtesy of Indomedia)"][/caption]
Artikel ini adalah kelanjutan dari artikel Diaspora Indonesia, Dwi Kewarganegaraan Bukan Mimpi Lagi?
Anggota DPR dari Fraksi PDI-P, Ian Siagian juga hadir dalam Forum Dual Citizenship di Wisma Indonesia. Selain mendengar aspirasi diaspora, Ian memanfaatkan kesempatan tersebut untuk sharing seputar kader PDI-P Joko Widoo dan sejumlah pencapaiannya dalam memimpin kota Jakarta. Tak hanya itu, Ian juga menyentil mengenai spekulasi pencapresan Jokowi yang selama ini dijauhi oleh politikus-politikus internal PDI-P sendiri.
“Bayangkan bila Jokowi jadi Presiden?” ujar Ian. Wakil rakyat tersebut berpendapat bahwa apabila Jokowi terpilih menjadi Presiden, maka semua kekakuan birokrasi yang terjadi akan dipermudah dan aspirasi dual citizenship bisa diproses lebih baik.
Sebagai dukungannya terhadap Diaspora Indonesia, Ian Siagian melambaikan uang US$100 sebagai gesture dukungan dan donasi terhadap pergerakan aspirasi dual citizenship.
“Ini $100. Maaf saya tidak ada duit Australia, adanya uang US dollar,”ucapnya. Bendahara lalu datang ke panggung dan memasukkan uang tersebut dihadapan para hadirin.
Meski dalam acara tersebut dihadiri langsung perwakilan DPR, Ian sendiri berasal dari Komisi IV yang membawahi pertanian dan kehutanan. Urusan luar negeri padahal seharusnya ditangani oleh Komisi I DPR yang perwakilannya tidak ada saat itu. Karena itu Ian memberikan solusi bagi pendukung dual citizenship untuk datang meminta audience ke komisi I DPR.
“Pertama, mintalah audience ke Komisi I, lalu ke ketua DPR dan bertemu anggota rekan saya fraksi PDI-P. Setelah itu baru datang ke ketua MPR,” ucapnya.
Isu Pemilu 2014 menjadi topik hangat dalam diskusi dual citizenship tersebut. Dalam Q & A Session, salah seorang peserta “menyentil Pak Ian” mengenai kemungkinan dibuatnya daerah pemilihan khusus luar negeri (Dapil luar negeri). IDN selama ini selalu bersuara untuk dibuatnya Dapil luar negeri ketimbang digabungkan dengan Dapil DKI Jakarta 2 yang meliputi Jakarta Selatan, Jakarta Pusat dan Luar Negeri.
Ketiadaan wakil DPR untuk bidang luar negeri dipercaya membuat kepentingan atau aspirasi warga Diaspora Indonesia tidak terwakili dengan baik karena anggota DPR jelas lebih mementingkan aspirasi DKI Jakarta yang memiliki permasalahan berbeda dengan Diaspora Indonesia yang berada di luar negeri.
Peserta lain dengan berani “berjanji” bahwa apabila PDI-P mau mengusung ide dual citizenship maka ia dan “segenap warga diaspora Indonesia di Australia” akan memilih PDI-P tahun depan.
“Apakah PDI-P bisa mengusung ide dual citizenship?” Maka kami semua warga diaspora disini (Australia) akan rela memilih partai bapak,” ucap peserta tersebut disambut riuh tepuk tangan.
Ian Siagian hanya tersenyum sembari berkata bahwa ia akan “membicarakannya dengan rekan-rekannya” ketika pulang nanti. Sebagai anggota Komisi IV yang tidak ada sangkut pautnya dengan masalah luar negeri (Komisi I), kurang diketahui apakah ia juga memiliki agenda lain di Sydney yang berhubungan dengan agrikultur dan kehutanan.
Anda Mungkin Tertarik Membaca:
3. Hah? Australia Bantu Indonesia Merdeka?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H