Memilih Menjadi Kompasianer Daripada Youtuber

Ketika terbiasa menulis, penulis akan terbiasa berfikir secara logis. Fenomena saat ini, Masyarakat bangsa ini banyak yang mengeluh secara masal, tanpa berfikir secara logis dan struktur. Sehingga menghambat kemajuan bangsa ini.

Sehingga menulis adalah sesuatu yang penting. Malatih cara berfikir secara struktur.

Bagi saya yang sehari-hari sebagai penggiat sosial. Kemampuan untuk menulis dan berfikir secara struktur adalah suatu hal yang sangat penting. Karena bisa lebih mudah menganalisa tentang kenapa lembaga ini harus membantu mereka yang membutuhkan. Agar bisa memberikan bantuan yang tepat dan bermanfaat untuk menyelesaikan permasalahan mereka.

Selain untuk menganalisa, saya juga bisa lebih mudah untuk menuliskan kondisi penerima dan cerita saat penyerahan bantuan. Bagaimana kebahagiaan mereka mendapatkan bantuan. Namun yang paling penting, lebih mudah menuliskan dengan baik tentang apa dampak bantuan itu terhadap ekonomi dan keimanan mereka.

Saya sangat terinspirasi kepada teman-teman kompasioner disini, yang belajar secara istiqomah. Menulis setiap hari, berbagi tulisan untuk menambah pengetahuan pembaca. Beberapa tulisannya masuk di artikel utama, sebagiannya lagi menjadi tulisan pilihan.

Selain itu, setelah menulis, lalu ditayangkan disini, saya merasa ada kelegaan tersendiri. Mungkin hal itu juga dirasakan oleh teman-teman kompasioner yang baru atau yang sudah puluhan tahun rutin menulis disini.

Masih banyak lagi alasan kenapa saya suka belajar menulis di blog ini. Agar tidak terlalu panjang, selain itu alasannya tidak menarik, biasa-biasa saja.

Semoga bisa rutin memberikan kontribusi disini. Memberikan tulisan yang positif pagi para pembaca. Berbagi cerita dan berbagi gagasan lewat tulisan.

Paling utama kenapa saya memilih menjadi kompasioner dari pada youtuber. Karena saya tidak begitu pede untuk ngevlog dan berkomunikasi depan kamera. Mungkin suatu saat, tapi entah kapan.