Ketika saat ini Anda masih sibuk memikirkan penimbunan makanan. Mempersiapkan jika nanti dilakukan lockdown. Memikirkan juga membeli sebanyak-banyaknya masker dan hand sanitizer untuk dijual kembali dengan harga wow.
Cobalah tengok sejenak saudara-saudara pedagang kecil yang mulai sepi. Bahkan tidak ada pembeli. Para driver ojek online yang penumpangnya semakin menurun. Akibat ujian melalui wabah ini.
*********
Sekolah mendadak diliburkan. Beberapa pedagang sudah mempersiapkan dagangannya. Untuk jualan esok.
Berharap esok bisa jualan. Mendapatkan keuntungan untuk makan dia dan keluarganya. Walau labanya kecil tidak masalah. Yang penting bisa makan sehari-hari.
Namun sekolah diliburkan. Selama 14 hari pada 16 Maret kemarin. Barusan dikabari lagi jika libur diperpanjang sampai 5 April.
Tidak hanya sekolah, pasar-pasar juga ditutup. Termasuk pasar dadakan yang biasa buka dihari tertentu.
Kemarin saya tanya kepada salah satu anggota pengajian Majelis Taklim Abang Becak. Suatu majelis dikhususkan untuk Abang becak dan pedagang kaki lima. Juga termasuk pedagang disekolah.
Saat ini dia masih nganggur dirumah. Cari pekerjaan lain pun belum dapat. Akhirnya tidak ada pemasukan. Padahal masih punya cicilan yang belum bisa ditangguhkan. Karena yang diberi penangguhan sementara ini masih ojek online.
Dan masih banyak lagi. Cerita-cerita yang belum kita tahu. Tentang mereka yang lemah secara ekonomi dan semakin lemah karena datangnya wabah ini. Tentu saya dan Anda tidak ingin ini seperti ini terus menerus.
Akan tetapi, ada salah satu croudfunding besar yang sedang mengumpulkan dana. Namun untuk para driver ojek online. Menghimpun dana untuk menyumbang mereka pengemudi ojol yang saat ini pendapatannya menurun drastis. Karena social distancing dan karena penurunan aktifitas. Karena dianjurkan semua warga Indonesia agar dirumah. Tidak mendatangi kerumunan. Karena berdampak tertular virus itu.