Mohon tunggu...
anjelivasantia
anjelivasantia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Sosiologi

lakukan yang terbaik disetiap kesempatan yang kita miliki

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Relasi Petani dan Pedagang: Teori Pilihan Rasional

26 Oktober 2022   21:54 Diperbarui: 27 Oktober 2022   10:25 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Nama                  : Anjeli Vasantia R K

NIM                   : 21107020037

Semester / Prodi : 3 / Sosiologi A

UJIAN TENGAH SEMESTER GANJIL TA 2022/2023

Indonesia terkenal akan sebutannya sebagai negara agraris karena sebagian besar masyarakatnya memiliki mata pencaharian di sektor pertanian. Data yang dipaparkan Badan Pusat Statistika (BPS) Provinsi tahun 2021 juga menunjukan persentase tenaga kerja informal sektor pertanian di atas 50% untuk setiap provinsinya. Dengan letak geografis negara Indonesia yang menempatkan Indonesia di daerah tropis, maka sangatlah cocok untuk perkembangan pertanian.

Sektor pertanian merupakan suatu komponen terpenting bagi ketahanan pangan nasional. Selain itu, hasil dari produksi komoditas pertanian ikut memberi sumbangan dalam perekonomian negara. Pada masa kini, lahan pertanian banyak dijumpai di desa, karena masyarakat desa selalu identik dengan pertanian. Salah satu contohnya adalah pertanian di desa Gading, Donotirto, Kretek, Bantul, Yogyakarta. Petani di sini banyak yang memiliki sawah sendiri, tetapi sebagian juga ada yang menyewa tanah kas desa. Para petani umumnya menggunakan sistem tanam musim.

"Apabila masuk musim kemarau para petani menanam palawija, contohnya seperti jagung, kedelai, bawang merah, dan cabai. Sementara itu, di musim penghujan para petani biasanya menanam padi. Jangka waktu yang dibutuhkan bisanya selama 3 bulan, yang urutannya padi-padi-palawija. Hal ini berarti dalam satu tahun petani mampu 3 kali panen," ujar Pak Kus sebagai seorang petani di daerah ini.

Kemudian bila sudah tiba masa panen, hasil produksinya digunakan untuk mencukupi kebutuhan keluarga dalam hal pangan dan diperjualbelikan. Nilai jual beli ini nantinya dipergunakan lagi untuk persiapan masa tanam lagi.

"Kalau sudah masa panen, pedagang/juragan yang mencari suplai produksi akan mendatangi sendiri. Lalu, terjadi transaksi jual beli antara petani dan pedagang, serta akan tercipta kesepakatan di antara keduanya," ujar Pak Kus.

Dengan demikian, pedagang/juragan mendapatkan hasil komoditas yang nantinya akan dijual lagi ke pasar dan bisa memperoleh keuntungan. Hal tersebut sesuai dengan teori pilihan rasional.

Saya mengenal teori pilihan rasional dari buku Foundations of Social Theory karya James Coleman. Menurut James Coleman, teori pilihan rasional mencoba menjelaskan bahwa aktor atau individu bertindak berdasarkan tujuan tertentu dan tujuan itu ditentukan oleh nilai atau pilihan yang nantinya terakumulasi menjadi sebuah sistem sosial. 

Ada dua unsur terpenting dalam pilihan rasional, yaitu aktor dan sumber daya. Aktor bisa diartikan dengan individu yang melakukan tindakan. Sedangkan sumber daya berperan untuk membantu aktor dalam memenuhi kebutuhannya. Dalam tindakan sosial melibatkan dua aktor atau lebih yang saling membutuhkan satu sama lain karena setiap individu memiliki sumber daya yang berbeda dan akhirnya akan mencapai sistem sosial. 

Oleh karena itu, dari contoh di atas dapat disimpulkan bahwa ada relasi antara petani dan pedagang. Hasil panen yang berlimpah adalah tujuan utama para petani sehingga mereka mengerahkan waktu dan tenaganya untuk mencapai hal tersebut. Tenaga di sini adalah bagian dari sumber daya selain lahan pertanian/sawah. Pedagang pun demikian, memiliki sumber daya finansial/uang sehingga dengan hal itu bisa membeli hasil produksi komoditas pertanian dengan tetap memberi keuntungan pada petani.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun