Kehadiran virus corona (covid-19) telah membuat situasi ekonomi di seluruh dunia memburuk. Bahkan, lembaga keuangan dunia seperti Internasional Monetary Fund (IMF) telah memproyeksi bahwa ekonomi global tumbuh minus di angka 3%.
Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, inflasi pada april 0,08% secara bulanan (month to month/mtm) dan 2,67% secara tahunan. Inflasi bulan lalu lebih rendah dibanding pada bulan maret 0,10% maupun april tahun lalu yang sebesar 0,44%.
Menurut BPS inflasi adalah kecenderungan naiknya harga barang dan jasa pada umumnya yang berlangsung secara terus menerus. Jika harga barang dan jasa dalam negeri meningkat, maka inflasi mengalami kenaikan. Naiknya harga barang dan jasa tersebut menyebabkan turunnya nilai uang. Dengan demikian, inflasi dapat juga diartikan sebagai penurunan nilai uang terhadap nilai barang dan jasa secara umum.
Dampak inflasi bagi perusahaan sangat besar karena perusahaan memiliki struktur dan kegiatan yang kompleks berkaitan dengan banyak pihak mulai dari pemasok, konsumen, karyawan atau buruh, masyarakat dan masih banyak lagi sehingga perlu adanya rencana untuk menghadapi inflasi yang terjadi.
Berikut ini adalah beberapa cara perusahaan dalam menyikapi inflasi :
1. Efisiensi Biaya Internal Perusahaan
Perusahaan harus bisa memaksimalkan penggunaan biaya internal yang dimiliki sehingga tidak ada yang terbuang percuma. Yang termasuk biaya internal seperti biaya listrik, biaya administrasi, dan jenis biaya lainnya.
2. Menekan Biaya Produksi, Biaya Operasional, dan Biaya Pemasaran
Biaya merupakan komponen terpenting dalam akuntansi manajemen dan akuntansi biaya suatu perusahaan sehingga perusahaan harus mampu mengendalikan biaya yang akan dikeluarkan. Jika tidak dapat mengendalikan akan berakibat fatal terhadap jalannya perusahaan. Dari ketiga biaya tersebut yang tidak efektif dan tidak diperlukan sebaiknya dikurangi.
3. Melakukan Inovasi dan Variasi Produk
Inovasi produk memiliki arti sebagai suatu kemajuan fungsional dari suatu produk yang bisa membuat produk tersebut lebih bagus dari produk pesaing. Minimal produk terbaru tersebut lebih bagus dari produk sebelumnya. Karena jika suatu produk memiliki suatu keunggulan, maka akan dilihat sebagai nilai tambah untuk konsumen dan juga perusahaan mempunyai banyak variasi produk yang bisa dipilih oleh konsumen. Sehingga dengan adanya inovasi dan variasi produk diharapkan perusahaan mampu bersaing dengan perusahaan lain.