Di era digital sekarang ini, media sosial sudah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan manusia. Banyak platform seperti Facebook, Instagram, Twitter dan Tik Tok yang memungkinkan kita untuk saling terhubung dengan orang lain, berbagi informasi dan mengekspresikan diri. Namun seiring dengan popularitasnya media sosial dalam mempersempit dan mengurangi kesenjangan atau memperparah perpecahan di masyarakat menjadi topik yang masih diperdebatkan.
Media sosial dapat menjadi alat yang ampuh untuk menjembatani kesenjangan dan memperkuat rasa persaudaraan. Berbagai platform di media sosial memungkinkan orang-orang dari berbagai latar belakang untuk saling terhubung dan membangun komunitas. Contohnya seperti komunitas penyandang disabilitas atau kelompok-kelompok minoritas lainnya yang dapat memberikan dukungan dan rasa solidaritas bagi para anggotanya.
Media sosial juga dapat digunakan untuk menyebarkan informasi dan edukasi tentang isu-isu penting, seperti perubahan iklim, keadilan sosial dan hak asasi manusia serta melakukan kampanye online dapat meningkatkan kesadaran publik dan mendorong aksi kolektif untuk perubahan yang positif.
Meskipun bermedia sosial memiliki sisi positif, media sosial juga memiliki dampak negatif salah satunya adalah memperparah kesenjangan dan perpecahan serta memelihara prasangka. Algoritma yang ditampilkan di platform media sosial seringkali dirancang untuk menampilkan konten-konten yang sesuai dengan minat-minat dan keyakinan para penggunanya, sehingga dapat menciptakan gelembung filter yang memperkuat opini yang sudah ada dan membatasi paparan paparan terhadap ide-ide baru.
Selain itu media sosial dapat menjadi platform bagi penggunanya untuk melakukan ujaran kebencian propaganda dan informasi yang salah atau hoax. Yang mana hal-hal tersebutlah yang dapat memicu polarisasi dan konflik antar berbagai kelompok di masyarakat.
Media sosial memungkinkan para penggunanya untuk saling terhubung dengan orang-orang yang memiliki minat dan pandangan yang sama sehingga menciptakan Echo Chamber di mana pengguna hanya terpapar informasi dan opini yang memperkuat keyakinan mereka sendiri. Hal inilah yang dapat menyebabkan polarisasi di mana masyarakat terpecah menjadi kelompok-kelompok yang saling bermusuhan.
Media sosial bahkan menjadi wadah yang mudah untuk menyebarkan informasi yang salah dan ujaran kebencian. Algoritma media sosial dirancang untuk memaksimalkan engagement terkadang malah memprioritaskan konten-konten yang sensasional dan provokatif Meskipun tidak akurat atau berbahaya Hal ini dapat memperparah perpecahan dan memicu konflik antar kelompok atau pribadi.
Tak jarang media sosial menjadi platform bagi para individu atau kelompok untuk melakukan diskriminasi atau pelecehan terhadap orang lain. Hal ini dapat terjadi dikarenakan perbedaan ras, agama, gender atau identitas lainnya. Dampaknya bisa sangat menyakitkan bagi para korban dan dapat memperkuat perasaan terpinggirkan atau terisolasi.
Tidak semua orang memiliki akses yang sama terhadap media sosial. Faktor seperti lokasi geografis, tingkatan pendapatan dan tingkatan pendidikan dapat menjadi hambatan bagi individu untuk mengakses dan menggunakan platform media sosial. Hal ini dapat memperparah kesenjangan sosial dan ekonomi yang sudah ada di masyarakat.
Setelah mengetahui dampak negatif dari media sosial, Lantas Upaya apakah yang harus kita lakukan untuk mengurangi dampak negatif dari media sosial tersebut??
Untuk mengurangi dampak dari media sosial tersebut kita harus meningkatkan literasi media karena penting sekali untuk membekali masyarakat dengan kemampuan untuk menavigasi media sosial secara kritis dan bertanggung jawab. Hal ini termasuk kemampuan untuk mengidentifikasi informasi yang salah memahami bias dan menghindari penyebaran ujaran kebencian.