Mohon tunggu...
Anjeli Pramudita Efendi
Anjeli Pramudita Efendi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi|23107030021 UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Tetaplah menulis walaupun gak pernah dapat artikel utama

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Romantisasi Persahabatan, antara Ekspektasi dan Realita Kehidupan

14 Juni 2024   15:13 Diperbarui: 14 Juni 2024   15:15 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Love. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Prostooleh

Apakah kamu pernah mendengar kata sahabat? Lalu Bagaimana menurutmu sahabat itu?

Seringkali sahabat didefinisikan sebagai hubungan antar individu yang saling Berbagi kasih sayang dan dukungan. Sahabat juga didefinisikan sebagai teman yang menemani kita dalam suka maupun duka.

Persahabatan sering kali digambarkan secara romantis dalam berbagai media, seperti film, novel dan lagu. Penggambaran ini sering kali menunjukkan persahabatan yang sempurna, penuh dengan momen bahagia, saling mendukung tanpa henti dan selalu ada satu sama lain baik dalam suka maupun duka.

Namun penting untuk diingat bahwa penggambaran romantis ini tak selalu mencerminkan realitas persahabatan yang sebenarnya.

Sosial media,  teman, keluarga dan norma masyarakat dapat memberikan pengaruh sosial terhadap seseorang hingga membentuk ekspektasi dari seseorang tersebut. Ekspektasi merupakan asumsi atau keyakinan kita tentang hal yang akan terjadi di masa depan, yang mana hal ini dapat mempengaruhi cara kamu memandang peristiwa, seseorang dan mungkin juga dirimu sendiri

Persahabatan, seperti hubungan lainnya, juga memiliki pasang surutnya sendiri. Ada kalanya teman kita tidak selalu dapat hadir untuk kita, ada perbedaan pendapat yang terkadang mungkin terjadi, dan bahkan ada momen dimana persahabatan terasa hambar dam mungkin goyah.

Romantisasi persahabatan terkadang dapat menciptakan sebuah ekspektasi yang tidak realistis tentang apa yang harus terjadi dalam persahabatan. Hal ini dapat membuat kita kecewa dan bahkan frustasi ketika persahabatan yang kita harapkan tidak sesuai dengan gambaran ideal yang ditampilkan oleh media.

Romantisasi persahabatan juga dapat membuat kita enggan untuk mengatasi masalah dalam persahabatan. Kita mungkin mencoba untuk menutupi konflik atau perbedaan pendapat yang pada akhirnya akan membuat masalah semakin membesar dan berakhir memperburuk keadaan.

Romantisasi persahabatan dapat membuat kita membanding-bandingkan persahabatan kita dengan persahabatan orang lain. Hal ini dipicu karena perasaan iri dan tidak puas dengan hubungan persahabatan sendiri.

Sering kali seseorang merasa kalau kehidupan harus berjalan sesuai dengan yang dicerminkan di sosial media yang sering dia lihat. Namun realitanya terdapat kesenjangan yang besar antara citra yang tergambar di postingan sosial media dengan kenyataan yang di jalani sehari hari. Ketidaksesuaian  antara harapan dan kenyataan bisa berdampak besar yang kemudian berdampak negatif pada kesehatan mental seseorang, karena gambaran tentang kesuksesan hubungan dan gaya hidup yang ditampilkan di media sosial sering Kali memberikan dampak negatif yang sering menghasilkan ekspektasi yang tidak realistis sehingga Hal itu menyebabkan dan berdampak pada kesehatan mental seseorang.

Lalu Bagaimanakah cara membangun persahabatan yang sehat?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun