Mohon tunggu...
Anjeli Pramudita Efendi
Anjeli Pramudita Efendi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi|23107030021 UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Tetaplah menulis walaupun gak pernah dapat artikel utama

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Tradisi Balimau, Tradisi Masyarakat Minangkabau Menyambut Bulan Ramadhan

11 Maret 2024   01:09 Diperbarui: 11 Maret 2024   01:38 1011
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tebar Hikmah Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Akhir bulan syaban sesungguhnya adalah sebuah peristiwa penting dan sakral bagi umat muslim didunia . Diibaratkan bulan syaban adalah bulan pembersihan sebelum kita umat islam memasuki bulan suci Ramadhan . Beberapa tradisi dilakukan oleh Masyarakat di berbagai daerah di Indonesia dalam rangka menyambut bulan suci Ramadhan . Salah satunya adalah tradisi yang ada di Minangkabau . Satu tradisi untuk menyambut datangnya bulan Ramadhan yang dikenal dengan mandi balimau . Seperti apa si mandi balimau yang dilakukan oleh Masyarakat minang kabau itu ?

 Tradisi mandi balimau adalah tradisi untuk pergi mandi ke sungai . Biasanya masyarakat berbondong bondong untuk mandi di aliran Sungai . Selain mandi Bersama sama mereka menyediakan limau atau jeruk nipis sebagai pelengkap mandi balimau selain jeruk nipis sebagai bahan utama ada juga daun pandan , Bunga kenanga dan lain lain yang mana bahan alami ini lalu dimasukkan secara bersamaan ke air hangat . Walaupun ada pro dan kontra dikalangan ulama tradisi balimau tetap dilakukan tiap tahunnya khususnya Masyarakat kota padang yang biasanya menggelar mandi balimau ini di lubuk minturun .

Dikutip dari okezon.com ucap sekretaris naqsabandiyah masjid Baitul Makmur edizon revindo beliau mengatakan bahwa " kalau sama kita di tarekat naqsabandiyah memang tidak ada aturan wajib mandi balimau ini namun juga tidak dilarang untuk menjalankan itu personal , ini tujuannya untuk mensucikan diri dalam rangka menyambut Ramadhan . Bahan bahan untuk mandi balimau ini juga tersedia di pasar " ungkapnya kepada okezon .

Selain di kota padang tradisi balimau ini juga dilakukan di berbagai daerah di Sumatera barat seperti Masyarakat Inderapura , pesisir Selatan . Masyarakat inderapura sangat menyadari betapa pentingnya menghargai tradisi leluhur mereka . Meski sudah berusia ratusan tahun tradisi sehari jelang Ramadhan tak akan dilupakan apalagi ditinggalkan apalagi menyangkut adat basandi syarak , syarak basandi kitabullah . Prosesi balimau disiapkan dengan sungguh sungguh mulai dari menyiapkan bahan . Bahan bahan tak harus di beli masyarakat inderapura biasanya memanfaatkan tanaman tanaman wewangian yang tumbuh di ladang nya . Tak jarang juga ada Masyarakat yang sengaja menanamnya agar tak perlu lagi membeli ke pasar .

Pucuk adat kampung dalam punya orang tua kaum baik laki laki maupun Perempuan untuk menyiapkan limau . Jeruk berkulit hijau itu kemudian di ukir seindah mungkin . Kreasi mengukir ini juga menjadi tantangan sendiri bagi kaum ibu untuk menciptakan hasil indah dan menarik . Bahan bahan lain juga diiris untuk membuat harum semerbak . Setiap tahun upacara adat balimau di inderapura dimulai dengan mengumpulkan limau di pelantaran masjid agung Kerajaan inderapura . Lalu kemudian limau limau tersebut diarak dengan menggunakan alat music seperti talempong , rebana.pupuik.dll . Dimana para petinggi adat memakai baju adat Kerajaan inderapura . Upacara di awali dengan berbagai kesenian kesenian masalalu serta petatah petitih dari niniak mamak .

Masyarakat Minangkabau pada zaman dahulu menjadikan tradisi mandi balimau sebagai wujud untuk membersihkan diri dan jiwa sebelum memasuki bulan suci Ramadhan . Selain itu , tradisi mandi balimau juga dilakukan untuk memberikan kenyamanan batin bagi yang melaksanakanya . Namun sayangnya seiring berjalannya waktu tradisi mandi balimau ini tergeser keberadaannya karena banyak Masyarakat yang menganggap bahwa tradisi mandi balimau ini hanya sekedar bertamasya ke tempat tempat permainan air , bahkan tak jarang pula banyak kaum muda mudi yang menyalahkan tradisi mandi balimau ini untuk pergi main keluar bahkan untuk ber hura hura dengan teman temannya .

 Sementara itu majelis ulama Indonesia atau MUI Sumatera barat menegaskan bahwa tradisi mandi balimau tidak ada dalam syariat islam , tradisi mandi balimau itu bukan bagian dari syariat ataupun tata cara dalam menyambut bulan suci Ramadhan . Memang disambut dengan kegembiraan namun jangan sampai melanggar syariat islam dalam mengekspresikannya , apalagi dengan mandi mandi dan membuka aurat serta bercampur baur antara laki laki dan Perempuan yang bukan mahram Dimana ini sangat tidak sesuai adat dan agama . Cara ini malah berdampak negatif terutama bagi generasi muda dalam menyambut bulan suci Ramadhan . Ada baiknya para muda mudi menyambut bulan suci Ramadhan dengan memperbanyak amalan amalan seperti berpuasa dibulan syaban serta memperbanyak ibadah untuk mendekatkan diri kepada allah dan rasulnya .

Beda daerah berbeda juga adat tradisinya. Pepatah minang mengatakan lain padang lain belalang , lain lubuk lain ikannya . Pada dasarnya tradisi balimau asli tak terkait mandi Bersama di tempat pemandian . Balimau dalam arti sebenarnya adalah wujud mensucikan diri dengan saling bermaafan dan juga silaturahim jelang puasa , Karna pada saat itu Masyarakat dan petinggi adat saling berkumpul dan bertemu untuk saling menyambung silaturahim . Silahkan kita memaknai sendiri apa itu tradisi balimau . Jangan sampai tradisi balimau ini membuat amalan ibadah kita menjadi kurang . Jadilah Masyarakat yang bijak . Jika kegiatan ini mendapatkan manfaat maka lakukanlah kegiatan ini sesuai dengan adat dan syariat islam , namun jika kegiatan ini mendatangkan mudharat jadilah muslim yang bijak dan berhati hati dalam melakukan Tindakan apapun .

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun