Mohon tunggu...
ANJELI DWI SYARAFINA
ANJELI DWI SYARAFINA Mohon Tunggu... Mahasiswa - -

Light Up The Darkness by Knowledge

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Resolusi Menjadi Pemuda-Pemudi Peduli Lingkungan dan Alam

2 Januari 2022   05:51 Diperbarui: 3 Januari 2022   01:37 298
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Bencana alam merupakan peristiwa luar biasa yang dapat menimbulkan penderitaan luar biasa pula bagi yang mengalaminya. Bahkan, bencana alam tertentu dapat menimbulkan korban mengalami cedera maupun meninggal dunia (Setiawan, I. 2021).

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Suharyanto dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VIII DPR secara daring, pada hari Senin tanggal 13 Desember 2021, mengungkapkan sepanjang tahun 2021 telah terjadi 2.841 bencana alam yang terjadi sepanjang tahun 2021. Peristiwa bencana alam yang terjadi didominasi peristiwa banjir, angin puting beliung, tanah longsor, kebakaran hutan serta lahan (karhutla). Jika dikumulatifkan, lebih dari 672.736 orang menderita dan mengungasi serta mengakibatkan 1.120 unit rumah mengalami kerusakan. Ia juga menyebutkan, untuk awal November 2021, terjadi 424 kejadian bencana yang menyebabkan 32 meninggal dan hilang serta 62 orang luka-luka.

Kejadian bencana didominasi oleh bencana hidrometeorologi, cuaca ekstrem yang disertai angin kencang sebagai yang mendominasi terjadi di November 2021. Banyak korban meninggal disebabkan oleh tanah longsor, bencana banjir, dan adanya cuaca ekstrem. Bencana banjir menjadi alasan paling banyak terjadinya kerusakan rumah. Jika dibandingkan jumlah bencana alam tahun lalu dengan sekarang maka: kejadian bencana naik 19,4% dari 355 menjadi 424 kejadian bencana, korban meninggal naik 73,7% dari 19 menjadi 33 orang, luka-luka naik dari 59% dari 39 menjadi 62 orang, mengungsi dan terdampak naik 153% dari 265.913 menjadi 672.736 orang dan terjadi juga penurunan untuk rumah rusak sebesar 80,8% dari 5.841 menjadi 1.122 rumah. Maka setidaknya setiap hari mengalami bencana sebanyak 10 kali.

Ekologi manusia merupakan salah satu penyebab dasar dari permasalahan lingkungan yang terjadi pada saat ini yang disebabkan karena kurang mendukungnya lingkungan pada kehidupan manusia yang berakibat pada perubahan lingkungan. Dari perubahan lingkungan ini dapat berakibat pada cuaca dan iklim seperti dampak dari efek rumah kaca dan lain sebagainya.

Mengingat atas dampak yang banyak tersebut, maka penanggulangan bencana alam harus dilakukan dengan menggunakan prinsip dan cara yang tepat. Selain itu juga, untuk menanggulangi bencana alam harus secara menyeluruh dan tidak hanya pada saat terjadi bencana tetapi juga pencegahan sebelum terjadi bencana serta perlu adanya rehabilitasi dan rekonstruksi setelah bencana. Hal ini dilakukan dengan tujuan agar bencana alam tidak terlalu banyak menimbulkan dampak buruk bagi korban bencana (Setiawan, I. 2021). Beberapa pencegahan bencana alam yang dapat kita lakukan seperti berikut:

  • Menjaga lingkungan sekitar.
  • Menghindari dari mendirikan rumah di pinggiran sungai.
  • Mengadakan kegiatan reboisasi dan melaksanakan program tebang pilih.
  • Membuang sampah pada tempatnya sesuai dengan jenis sampah.
  • Rajin membersihkan saluran air.
  • Membangun pemecah gelombang.
  • Mendirikan hutan mangrove atau bakau.

Hal yang dapat kita lakukan setelah terjadi bencana alam:   

  • Kita dapat mendonasikan barang dengan tetap memperhatikan kelayakannya.
  • Melakukan penggalangan dana untuk para korban.
  • Kita dapat mendonasikan makanan yang kaya akan gizi.
  • Melakukan kegiatan stabilisasi emosi untuk para korban bencana.
  • Ikut membantu dalam kegiatan rehabilitasi serta rekonstruksi setelah bencana.
  • Dan lain-lain sebagainya.

Banyak sekali dampak negatif yang ditimbulkan dari bencana alam yang terjadi di Indonesia sepanjang 2021 dan bukan dalam jumlah yang kecil, karena setiap bencana selalu membawa dampak kerugian harta, dampak pada psikologis, dan jiwa. Jika hal seperti ini tidak segera diatasi, maka akan berdampak kepada terganggunya kesejahteraan manusia. Oleh sebab itu, menanamkan mindset kepedulian akan lingkungan sejak usia muda sangat penting. Karena hal ini dapat berpengaruh dalam membangun disiplin diri dalam hal menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan. Mengingat sangat pentingnya sumber daya alam yang ada di sekitar kita, baik secara ekologis maupun ekonomis, maka pengelolaan dan pemanfaatannya harus dilakukan hati-hati serta secara optimal dengan tetap mempertahankan fungsi ekologisnya. Hal ini dapat kita mulai dari diri kita sendiri, dan menerapkan pada kehidupan sehari-hari sehingga kita dapat menjadi agen of change yang peduli akan kelestarian lingkungan dan alam untuk masa depan Indonesia sebagai paru-paru dunia menjadi lebih baik kedepannya.

REFERENCE:

BNPB: Sebanyak 2.841 Bencana Alam Terjadi Sepanjang 2021 |Republika Online (2021). Dapat diakses pada: https://www.republika.co.id/berita/r430po423/bnpb-sebanyak-2841-bencana-alam-terjadi-sepanjang-2021.

Setiawan, I. (2021). Penanggulangan Bencana. Universitas Pendidikan Indonesia. Dapat diakses pada: http://file.upi.edu/Direktori/FPIPS/JUR._PEND._GEOGRAFI/197106041999031-IWAN_SETIAWAN/Penanggulangan_bencana.pdf

Penulis:

Anjeli Dwi Syarafina

(Mahasiswi S1-Manajemen, FE Universitas Islam Sultan Agung)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun