Prodi PBSI UIN Syarif Hidayatullah Jakarta kembali menghadirkan workshop keaktoran sebagai salah satu rangkaian acara dari Pestarama#9. Workshop keaktoran yang mengangkat tema "Mengekspresikan Diri Melalui Karya Sastra" dengan mengundang narasumber yang kompeten di bidangnya yakni Sir Ilham Jambak, seorang seniman teater, aktor, dan koreografer. Workshop Keaktoran dilaksanakan pada hari Rabu (22/05/2024) di lantai 2 Aula Madya UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pukul 08.00 WIB s.d. selesai.
Workshop keaktoran tersebut dimulai dengan pembukaan oleh Raisha Nurhaliza, mahasiswa PBSI semester 4. Lalu, acara dilanjutkan dengan menyanyikan Lagu Indonesia Raya yang dipandu oleh Fatimah Azzahra.
Setelahnya, terdapat lantunan ayat suci Al-Qur’an oleh Royyan Raisqana, mahasiswa PBSI semester 2. Pembukaan acara ditutup dengan sambutan Ketua Program Studi PBSI UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yakni Dr. Ahmad Bahtiar, M.Hum.
Inti acara dipaparkan oleh Sir Ilham Jambak sebagai pemateri “Workshop Keaktoran Pestarama#9”. Sir Ilham Jambak yang akrab dipanggil dengan sebutan Sir, membawakan materi dengan cara yang berbeda. Ia melibatkan para peserta untuk aktif dalam berbagai materi yang ingin disampaikan.
Alhasil, para peserta dapat belajar secara efektif dan menyenangkan. Adapun peserta yang hadir pada workshop keaktoran Pestarama#9 terdiri atas beberapa sekolah, yakni SMPN 141 Jakarta, SMPN 87 Jakarta, SMPN 108 Jakarta, SMA Islam Harapan Ibu, dan SMA Global Islamic 2 Serpong.
Pada awal pemaparan materi, Sir memancing keaktifan para peserta dengan menanyakan pengertian dan manfaat dari drama. “Drama bisa mengeluarkan ekspresi kita, sarana mengekspresikan diri sendiri, dan meningkatkan keberanian diri di depan audiens,” ucap Anif, salah satu peserta workshop keaktoran.
“Drama itu menyenangkan dan meningkatkan kepercayaan diri,” ucap Zulfa, salah satu peserta workshop keaktoran. Sir menambahkan bahwa drama atau teater dapat melatih emosi dan membuat kita lebih mudah beradaptasi.
Selanjutnya, Sir ingin para peserta lebih kenal dan akrab satu sama lainnya. Mulanya, para peserta diminta menyebutkan nama dan asal sekolahnya. Lalu, Sir menggunakan salah satu jenis latihan drama atau teater yakni olah fokus. Sir memberi instruksi bahwa peserta yang ia tepuk pundaknya harus menyebutkan nama peserta lain dan bertukar posisi. Para peserta pun antusias dan ikut merasakan manfaat dari olah fokus tersebut.
Selanjutnya, para peserta diminta untuk berlatih fisik sebagai salah satu bagian dari latihan drama atau teater. Sir memberi arahan kepada para peserta untuk mengikuti gerakan sesuai dengan perkataannya. Dengan olah fisik ini, para peserta dapat melatih ketangkasan, kekuatan, dan fokus.
Selanjutnya, Sir mengajari tentang olah pernapasan dengan menggunakan perut. Dengan pernapasan perut para peserta dapat mengelola nafas yang baik saat adegan berlangsung.
Selanjutnya para peserta dibagi dalam beberapa kelompok dengan setiap kelompok berisi siswa dari beberapa sekolah yang berbeda. Para peserta diminta mendiskusikan suara sebagai ciri khas kelompok masing-masing. Sir memberikan instruksi bahwa kelompok yang ditunjuk harus mengeluarkan vokal sesuai dengan yang sudah didiskusikan. Dengan olah vokal ini, para peserta dapat menghasilkan suara yang lantang dan bulat.
Sir juga mengajak para peserta untuk berlatih membaca puisi dari berbagai macam sastrawan Indonesia. Setelahnya, diskusi kelompok pun berlanjut. Sir ingin para peserta berlatih imajinasi, kreativitas, dan kepercayaan diri dengan mengalih wahanakan puisi tersebut ke dalam sebuah drama.
Waktu diskusi pun habis setiap kelompok membawakan teatrikal puisi dari berbagai sastrawan Indonesia. Terdapat empat penampilan teatrikal puisi dari empat buah kelompok antara lain, kelompok Stand Out Night, kelompok Gacor, kelompok Taurus, dan kelompok T’Blues.
Semua kelompok berhasil menampilkan sebuah teatrikal puisi dengan baik dalam waktu persiapan yang sangat amat singkat. Salah satu kelompok yakni kelompok Stand Out Night menampilkan teatrikal dari puisi “Yang Fana Adalah Waktu” karya Sapardi Djoko Damono. Penampilan alih wahana tersebut menandai berakhirnya workshop keaktoran.
Acara ditutup dengan pengumuman hasil kurasi video terbaik oleh pewara dan pemateri. Pemenang hasil kurasi video terbaik jatuh kepada SMPN 141 Jakarta dan SMA Islam Harapan Ibu. Pemenang berkesempatan untuk hadir dan menampilkan teatrikal puisi dalam acara "Persembahan untuk Asrul Sani" pada 30 Mei 2024 di Gedung Teater Bulungan, Jakarta Selatan.
Setelah itu terdapat penyerahan sertifikat kepada pemenang, perwakilan setiap sekolah, dan pemateri. Tidak hanya itu, acara juga ditutup dengan penampilan teatrikal dan musikalisasi puisi oleh Sakustik PBSI UIN Jakarta.
Oleh karena itu, diadakannya “Workshop Keaktoran” Pestarama#9 ini, para peserta yang hadir dari berbagai sekolah dapat merasakan dan mengenal beberapa macam latihan keaktoran seperti olah fokus, olah fisik, olah vokal, melatih kemampuan berimajinasi dan berkreatifitas melalui alih wahana karya sastra.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H