SIDOARJO - Pondok Pesantren Darussalamah bisa dikategorikan sebagai pesantren adaptif yang sistematis dalam melakukan pembelajaran diniyah di Kabupaten Sidoarjo. Sistem pendidikannya memadukan tahfidzul Quran, pendidikan diniyah dan kurikulum Kemendikbud.
Setiap tahun, pesantren ini  mampu meluluskan santri yang mampu menamatkan kitab tertinggi balagho, Uqudul Juman. Uniknya, santri sejak awal telah ditanamkan bahwa pendidikan tidak sekedar memburu ijazah. Jadi selain lulus sekolah formal, mereka wajib tamat diniyah.
Pembangunan pesantren Darussalamah  pun terus berkembang. Bahkan Pesantren telah memiliki Masjid megah empat lantai di bagian utara. Saat ini, pesantren tengah membangun Asrama guru dan santri. Tepat disamping Masjid Husnul Chotimah.
Pengembangan Ponpes Darussalamah tak lepas dari strategi sang muasis, KH. Mustafid Munawwir yang telah mencanangkan target pesantren sejak tahun 80-an. Abah Yai Mustafid memiliki keinginan untuk mencetak santri yang siap menyebarkan agama Islam berdasarkan Quran dan Sunnah. Beliau juga memiliki rencana dalam mengembangkan pendidikan pesantren menjadi maju.
Selain itu, perjalanan Ponpes Darussalamah juga tidak lepas dari keikhlasan pengasuh dan Asatidz/ah. Sejak awal beridirinya, pesantren ini fokus dalam mengajak umat kembali kepada Allah. Melalui Quran dan ilmu agama. Sehingga, perilaku keseharian dalam membersamai santri begitu sepenuh hati. Semata-mata demi mencari ridho Allah.
Darussalamah tidak ada sedikitpun memiliki orientasi untuk mencari keuntungan dunia. Karena menghidupkan agama Allah merupakan kewajiban seorang muslim. Serta estafet perjuangan Nabi Muhammad saw dalam membimbing umat Islam menuju keselamatan dunia akherat.
Adapun kunci keberhasilan Ponpes Darussalamah tidak terlepas dari para alumni dan jamaah dzikir Abah Yai Mustafid. Mereka secara tidak langsung menyebarkan citra positif pesantren melalui kemanfaatan yang didapatkan pasca mondok.
Banyak alumni yang berkiprah di masyarakat. Tidak sedikit yang mengembangkan pendidikan diniyah di daerahnya masing-masing. Disamping itu juga ada yang melanjutkan studi di perguruan tinggi baik jurusan umum maupun keagamaan.
