Mohon tunggu...
Anjas Wahyu AS
Anjas Wahyu AS Mohon Tunggu... Penulis - Paling suka minum susu-susu an

Cukup suka berbagi informasi, tips maupun diskusi yang tengah hangat dibicarakan di masyarakat.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

[Fan Fiction] Joker: The Other Side (#6)

10 Oktober 2024   00:30 Diperbarui: 10 Oktober 2024   04:11 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Courtesy of BRON Studios, Creative Wealth Media Finance, DC Comics, DC Entertainment, Joint Effort, Village Roadshow Pictures, Warner Bros. 2019

Unjuk rasa besar terjadi di depan Wayne Hall, yang juga dihadiri oleh Wayne itu sendiri. Dan unjuk rasa ini, tidak lain ada hubungan erat dengan orasi yang kemarin David ikut sertai. Hari ini pun juga, David juga diundang oleh Carlos, Lucas bahkan Reutte untuk ikut serta dalam unjuk rasa tersebut.

David tidak menyangka apabila seseorang yang tidak diketahui siapa gerangan dirinya, hanya bermodal muka badut bisa membuat sebuah gerakan yang sebegitu masifnya. Dan juga, dia memberikan sedikit arti hidup bagi David. David percaya bahwa, dengan perlawanan maka dirinya tidak akan jatuh ke lubang keputusasaan lagi. Bukanlah dirinya seorang yang perlu disalahkan disini. Wayne. Gotham. Semuanya.

"Apakah kau akan pergi ke kerumunan itu juga, sayang?" Irene memanggil dari balik dapur. Nampaknya David sampai melupakan keberadaan Irene yang sudah menginap semalam.

"Tidak apa-apa kalau demikian, cuman aku minta agar hati-hati saja. Kerumunannya begitu banyak dan polisi belakangan sedikit keras"

Tentu polisi keras, mereka adalah anjingnya Wayne. Mereka akan melakukan apapun demi Wayne agar apa yang dia inginkan tercapai. Begitu kesalnya David mengetahui hal itu.

David lantas mengambil topeng badut, cinderamata dari pertemuan kemarin dan mengecup bibir Irene. Dirinya berjanji apabila malam tiba, ia akan segera kembali.

Seketika David keluar dari gedung apartemennya, jalanan sudah dibanjiri oleh orang-orang dengan topeng badut. Mereka semua berjalan menuju Wayne Hall demi menuntut Wayne atas segala kesalahannya. Bahkan pers pun tidak akan berani melakukan hal sedemikian rupa.

David pun ikut mengenakan topeng badutnya dan mulai berjalan bersama dengan rombongan badut yang lain menuju ke Wayne Hall.

Sementara itu, Reutte yang telah lebih dahulu tiba di Wayne Hall, ikut orasi yang dipimpin oleh Carlos. Para polisi pun sudah menjaga ketat gerbang depan Wayne Hall apabila terjadi hal yang tidak diinginkan.

Spanduk-spanduk bertuliskan "Hukum Wayne" "Jatuhkan Wayne" "Badut untuk Walikota" mewarnai sepanjang jalan depan Wayne Hall.

"Apa tujuan dari gerakan ini?" tanya seorang wartawan kepada salah seorang demonstran.

"Persetan dengan orang kaya! Persetan dengan Wayne! Itulah tujuan semua ini! Semua sistem busuk ini!" dengan suara lantang demostran itu tidak takut menyuarakan suaranya di depan pers.

Tentunya Reutte yang paham betul bagaimana dunia pers berjalan, sangat senang dengan keadaan ini.

David yang sudah dekat dengan Wayne Hall melihat Reutte dari kejauhan. Tangannya hendak meraih pundaknya. Namun sebelum itu terjadi, seseorang mengganggu dirinya. Seseorang berjaket kecoklatan dengan rambut panjang menyibak kebelakang terlihat tersenyum sembari tertawa melihat keramaian demosntran yang ada. Dia tertawa dan terus tertawa.

Kemudian pria itu berjalan diam-diam menuju jalur belakang yang ada di samping Wayne Hall. David yang mengetahui itu, hanya mengabaikannya saja dan berfokus kepada Reutte.

"Oh, kau sampai juga rupanya, David. Aman kan dari Taylor?" Reutte menanyakan perihal izin dirinya dan David untuk mengikuti demosntrasi ini. David menjawab dengan acungan jempol dan berfokus lagi pada demosntrasi yang ada.

Nampak mulai ada sedikit kekacauan di depan, namun dengan kepolisian yang sudah bersiap siaga sedari awal, kericuhan itupun dapat diredam segera.

"Jangan takut dengan polisi-polisi anjing Wayne ini! Tunggu saja!" suara lantang Carlos terdengar oleh David dari kejauhan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun