Bukan manusia kalau kerjaannya tak berkeluh kesah. Inipun yang saya alami saat mengikuti Acara #BeginANew Park Day with Samsung GALAXY ComMEnity pada Minggu, 8 Februari 2015 lalu. Acara molor yang sedianya dimulai jam 7, mundur hingga jam 8.30. Bahkan, saya bersama rekan-rekan Kompasioner yang lain sudahstand byduluan di tempat acara, sebelum panitia berdatangan untuk mempersiapkan acara. Manalagi cuaca sedang hujan membuat kami harus berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lain. Sempat saya patah arang; bila tidak dimulai jam 9, saya akan pulang saja. Panitia tampaknya kurang melakukan antisipasi yang memadai bila hujan turun seperti yang terjadi pagi itu. Hal ini saran sekaligus kritik yang membangun agar di masa mendatang dapat menyelenggarakan acara sejenis dengan baik.
Tak baik memandang segala sesuatu dari sisi negatif saja. Maka, saya pun membuang jauh-jauh keluhan itu. Saya memilih menghibur diri dengan ngumpul dengan rekan-rekan Kompasioner lainnya. Jarang ikut ngumpul, lantas saya tidak merasa terasing. Minat kami di dunia tulis menulis menjadi jembatan komunikasi. Bahasan obrolan kami terkait isu-isu teraktual yang hangat dibicarakan oleh masyarakat, seperti konflik antara KPK dengan POLRI (Baca: segelintir perwira POLRI). Pendapat rekan-rekan mewakili suara akar rumput yang menginginkan peristiwa itu dapat berakhir dengan cepat dan baik.
Akhirnya, acara Blogshop yang mengangkat materi “Kiat Apik Hasilkan Foto dari Ponsel” dimulai. Hujan masih setia menyirami Taman Honda Tebet. Membludaknya peserta membuat kami berdesak-desakan saat mendengarkan penjelasan dari narasumber, yaitu MasFikria Hidayat (redaktur foto Kompas.com) dan Mas Widianto H Didiet (Fotografer Kampret). Masing-masing narasumber membeberkan ilmu fotografinya berdasarkan pengalaman yang telah mereka geluti. Mas Fikria Hidayat membagikan prinsip-prinsip fotografi, sehingga hasil jepretan kamera kita bisapowerful.Tak kalah menarik adalah ajaran dari Mas Didiet bahwa foto yang baik tidak hanya ditunjang oleh teknik pengambilan gambar yang mumpuni, tetapi foto itu harus bisa bercerita. Cerita yang disuguhkan haruslah menggugah orang, sehingga foto akan selalu berkesan.
Selesai mengikuti blogshop, kami semua ditantang untuk menerapkan ilmu yang sudah didapat. Mau menyuguhkan hal yang berbeda, saya mengambil gambar jasa 3 orang kru Kompasiana yang mengabadikan kegiatan kita melaluidrone. Droneyang mereka operasikan rupanya "memata-matai" kita selama acara berlangung.
[caption id="attachment_351150" align="aligncenter" width="600" caption="Menentukan angle pengambilan gambar."][/caption]
[caption id="attachment_351151" align="aligncenter" width="600" caption="Drone mulai diterbangkan."]
[caption id="attachment_351152" align="aligncenter" width="560" caption="Drone terbang di atas arena acara."]
[caption id="attachment_351153" align="aligncenter" width="600" caption="Atraksi Kapoera ini juga direkam oleh drone"]
[caption id="attachment_351154" align="aligncenter" width="600" caption="Setelah 15 menit mengudara, drone perlu istirahat"]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H