Dalam era globalisasi ini, perkembangan teknologi komunikasi sangat sulit untuk diperkirakan di masa yang akan mendatang. Seperti yang kita lihat saat ini sudah banyak sekali perubahan pada komunikasi. Dari berkomunikasi secara langsung sampai sekarang pada tahap komunikasi secara elektronik. Perkembangan dan perubahan ini tidak secara langsung melainkan bertahap dan hal ini dianggap adalah suatu revolusi komunikasi. Salah satu era teknologi komunikasi saat ini adalah era komunikasi interaktif salah satunya penemuan Internet. Saat ini internet adalah sarana informasi yang paling sering digunakan oleh pengguna atau masyarakat di seluruh dunia khususnya di kalangan remaja. Seperti hal nya sekarang dengan adanya perkembangan media sosial yang selalu saja bermunculan seperti Facebook, Twitter, Instagram, Youtube, dan baru-baru ini Snapchat. Pengguna dari media sosial menentukan karakter-karakternya sendiri, namun tidak hanya karakter yang membedakan penggunaan media sosial namun umur juga disini berperan.
Snapchat adalah suatu aplikasi media sosial unik yang bisa mengirimkan foto ataupun video sama hal nya dengan Instagram namun berbeda karena foto dan video yang dikirim melalui aplikasi Snapchat ini akan terhapus secara otomatis dalam beberapa detik yang ditentukan oleh sang pengirim.Mula berdirinya Snapchat ini adalah oleh Mahasiswa dari Stanford University, yaitu Evan Spiegel, Bobby Murphy, Reggie Brown. SnapChat sendiri didirikan pada September tahun 2011 yang pada awalnya aplikasi itu sendiri belum terlalu familiar dan diterima oleh masyarakat. Namun seiring berjalannya waktu kini snapchat sudah banyak pengguna khususnya di kalangan remaja.
Sebuah analisis dari ComScore menunjukkan bahwa Snapchat laku keras bagi anak muda namun Facebook masih menjadi favorit untuk para orang tua. 71% pengguna snapchat di Amerika Serikat berusia 18 sampai 34 tahun. Namun, facebook rata-rata penggunanya anak muda sedikit karena sudah beralih ke media sosial lainnya. Hal ini menjadi perhatian, karena facebook dan google ingin membelinya namun pemilik dari snapchat sendiri tidak ingin untuk menjualnya. ( http://inovasipintar.com/ternyata-konsumsi-media-sosial-dipengaruhi-jumlah-umur/ ).
Dalam hal ini berkaitan dengan Teori Uses & Gratifications yang berarti bahwa pengguna media berperan aktif memilih dan menggunakan media. Menurut Jay G. Blumer dan Elihu Katz menyatakan bahwa media memainkan peran aktif dalam memilih dan menggunakan media. Pengguna berorientasi pada penggunaan media mereka dan pengguna media berusaha untuk keluar sumber media yang terbaik untuk memenuhi kebutuhannya.Dari pengguna Snapchat mereka tidak merasa ada paksaan dari seorang pun untuk memilihnya melainkan mereka mencoba aplikasi tersebut dan merasa bahwa aplikasi tersebut adalah suatu kebutuhannya khususnya dikalangan remaja saat ini. “Bagian yang menarik dari snapchat adalah layanan ini berfungsi sebagai isyarat sosial bahwa sesuatu seharusnya memang tidak untuk disimpan” kata Jurgenson.
Beberapa sudah diulas istilah dari Snapchat sekarang masuk dalam tahap fitur yang ada di dalam snapchat yang membuat kalangan muda ini betah dalam menggunakan aplikasi ini. Salah satunya adalah Interface, dalam hal ini tampilan snapchat tidak terlalu berbelit-belit dan terkesan ribet saat membuka aplikasi tersebut terdapat kamera depan dan belakang. Kemudian dibawah ada tombol Shutter. Sekali tekan akan berfungsi sebagai foto sedangkan jika menekan lama akan berfungsi sebagai video. Pengguna juga bisa mencari teman melalui daftar kontak atau Username. Selain itu ada juga fitur yaitu Discover, selain kita bersenang-senang dengan aplikasi ini setidaknya pengguna juga mempunyai pengetahuan, discover sendiri adalah fitur yang berfungsi untuk memuat berita-berita dari berbagai media seperti CNN, Yahoo, dll. Adapula fitur Stories yang bisa menyiarkan suatu videonya ke teman, namun berbeda fitur ini bisa dilihat beberapa kali dalam durasi sampai 24jam. Terakhir ada fitur Snapcash yang bisa memberikan kemudahan bagi pengguna mengirim uang ke orang lain, namun fitur ini belum terlalu digunakan dalam Negara kita.
Berikut adalah kutipan pengguna snapchat dari http://tekno.kompas.com/read/2015/06/23/20460047/baru.digemari.di.indonesia.apa.serunya.snapchat
- “ Para remaja lebih bebas berekspresi dan berkomunikasi di antara mereka sendiri ( di snapchat ), “ kata Aulia
- “Aku gak malu kalau selfie kebanyak di Snapchat” kata Galih selaku Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Indonesia (UI)
- “Semua yang konyol seakan dilegalkan, enggak ada tekanan juga untuk suka atau enggak suka dengan unggahan orang” Kata Catrina Sinaga yang baru sepekan bermain Snapchat
Walaupun di Indonesia belum ada data resmi untuk survey penumbuhan penggunaan snapchat tetapi kita bisa melihat dari media sosial lain seperti Twitter, Instagram, Ask.fm. Namun kita sebagai pengguna perlu mengkritisi suatu media yang masuk dalam kehidupan, namun media sendiri sudah menjadi budaya di lingkungan khalayak. Setidaknya masyarakat sendiri harus pandai memlih mana media yang akan dipilih itu sebagai kebutuhan dan kepuasan diri sendiri.
Sumber :
http://komunikasi.us/index.php/course/2750-yanna-lunardi
http://www.trenologi.com/2015061770122/apa-itu-snapchat-dan-fitur-fiturnya/2/