Penyempurnaan produk dan pemasaran online menjadi strategi jitu V-jee Souvenir dalam memulihkan usahanya dimasa pandemi. Strategi tersebut muncul dari tim KKN kelompok 1 UNISNU Jepara yang menggandeng V-jee souvenir sebagai mitra dalam pelaksanaan KKN di Desa Krapyak.
Pemilihan strategi tersebut berdasarkan pada hasil observasi yang telah tim KKN kelompok 1 UNISNU Jepara lakukan di kediaman mitra yang berada di Desa Krapyak RT.03/RW.03 Kec. Tahunan, Jepara. Dari observasi tersebut diketahui bahwa permasalahan yang dihadapi oleh mitra adalah pemasaran dan penjualan produk. Hal tersebut diungkapkan langsung oleh Sutopo (51) selaku pemilik dari usaha V-jee souvenir.
Produk saya biasanya dibeli untuk souvenir pernikahan, sejak terjadi pandemi saya jadi kesulitan untuk menjual produk karena tidak ada yang mengadakan resepsi
Sempitnya pasar serta cara pemasaran produk yang masih tradisional, membuat Sutopo atau yang lebih akrab disapa Topo kesulitan untuk menjual produknya dimasa pandemi. Akibatnya, usaha miliknya terhenti dan menyisakan berbagai peralatan serta bahan baku yang mencapai lebih dari 3 juta rupiah. Sehingga, akan sangat disayangkan apabila sumber daya tersebut tidak dimanfaatkan dengan baik.Â
Strategi yang tepat, untuk solusi yang tepat.
Untuk mengatasi permasalahan yang ada pada mitra, tim KKN kelompok 1 UNISNU Jepara mengambil beberapa langkah untuk membantu mitra dalam memulihkan usahanya. Langkah pertama adalah dengan melakukan penyempurnaan produk melalui finishing menggunakan bahan food grade.
Langkah ini diambil untuk menambah fungsi serta pasar dari produk mitra. Dengan adanya proses finishing menggunakan bahan yang aman untuk makanan membuat produk mitra tidak lagi hanya dijadikan sebagai souvenir, tetapi juga bisa digunakan untuk penggunaan sehari-hari. Sehingga, pasar dari produk V-jee souvenir tidak sebatas masyarakat yang hendak mengadakan resepsi pernikahan saja, tetapi juga ibu rumah tangga, bahkan kolektor.
Langkah selanjutnya adalah pembuatan brand/merk produk serta usaha. Pada awalnya, usaha souvenir milik Sutopo belum memiliki nama untuk produk serta usahanya. Nama V-jee Souvenir diusulkan oleh tim KKN UNISNU yang diambil dari nama salah satu anak beliau, yaitu Ahmad Abdul Kodir Jaelani yang sering dipanggil vije. Dari nama inilah kemudian tercipta brand V-jee Souvenir.
Langkah terakhir yang diambil tim KKN kelompok 1 UNISNU Jepara adalah dengan memanfaatkan media sosial Instagram dan marketplace/e-commerce (Shopee dan Tokopedia) sebagai media pemasaran serta penjualan produk secara online. Langkah ini diambil dengan melihat dari banyaknya pengguna sosial media serta marketplace tersebut. Sehingga, dengan ini diharapkan dapat menjangkau lebih banyak konsumen guna meningkatkan penjualan produk milik V-jee Souvenir.
Setelah penerapan strategi tersebut, dalam kurun waktu 18 hari, terhitung sejak tanggal 1 September 2021 hingga artikel ini rilis. Sebanyak 136 pcs produk mitra telah terjual baik secara online ataupun offline. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat mulai tertarik dengan produk dari Vjee souvenir yang sudah bisa digunakan untuk keperluan sehari-hari. Dengan ini, bisa dikatakan bahwa strategi yang digunakan oleh tim KKN kelompok 1 UNISNU Jepara dalam membantu pemulihan usaha V-jee souvenir cukup efektif. Mengingat, sebelum tim KKN UNISNU Jepara datang, V-jee souvenir sudah berhenti untuk melakukan produksi.
Alasan kelompok 1 KKN Unisnu Jepara yang terdiri dari Anjas Vicky Ardiyanto, Ahmad Efendi, Muhammad Aldi Setiawan, Nirma Yunita, dan Novita Eliyanti dari program studi manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis UNISNU Jepara dengan dosen pendamping Siti Aliyah, S.E., M.Si. memilih V-jee Souvenir sebagai mitra dikarenakan melihat dari potensi usaha ini kedepannya. Hal ini disampaikan oleh Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) kelompok 1 KKN UNISNU Jepara, Siti Aliyah, S.E., M.Si.
Selain menjadi salah satu UMKM yang terdampak pandemi covid-19, produknya juga menarik, jadi sangat  bagus untuk dikembangkan
Dalam pembuatan produk, usaha ini memanfaatkan limbah kayu dari usaha meubel disekitar sebagai bahan baku. Tim KKN kelompok 1 UNISNU Jepara menilai hal ini sebagai solusi tepat dalam mempercepat pemulihan ekonomi masyarakat Jepara ditengah pandemi yang belum juga usai. Hal ini tak lain karena, selain meningkatkan nilai ekonomis dari limbah kayu, usaha ini juga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui peluang usaha baru serta penyerapan tenaga kerja. Mengingat, Jepara merupakan pusat dari industri meubel, sehingga bahan baku untuk usaha ini sangatlah melimpah.
Pesan dari kami,
Sertakanlah Allah dalam segala urusan kita. Tak peduli sepintar apapun kita, sebaik apapun strategi kita, sekeras apapun usaha kita, seberapa banyak kita mencoba, semua hasil yang kita capai tetaplah merupakan rahmat Allah SWT. Karena semua yang terjadi merupakan apa yang Allah kehendaki dan Allah Ridhoi
- Tim KKN Kelompok 1 UNISNU Jepara -
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H