Warga Rembang Dukung Ganjar Menerbitkan Surat Izin Pabrik Semen

Warga Kabupaten Rembang, Jawa Tengah merasa lega atas keputusan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo terkait sengketa pabrik semen di Rembang. Warga mengaku keputusan Gubernur Ganjar atas penerbitan surat izin baru terkait pembangunan pabrik Semen Indonesia di Rembang merupakan keputusan yang sangat tepat dan bijak.

Keputusan yang Gubernur berikan adalah harapan bagi masyarakat Rembang terkhusus yang berada di lingkungan ring satu pabrik. Hal ini disampaikan oleh salah satu tokoh masyarakat ring satu, Waid.

Menurut Waid, Gubernur Ganjar telah melaksanakan tugasnya sebagai pemimpin Jawa Tengah yang adil dan bijaksana. Tidak hanya itu, Gubernur Ganjar juga dinilai telah memikirkan bagaimana kesejahteraan rakyat Jawa Tengah di masa yang akan datang.

Sebelumnya, Gubernur Ganjar telah mencabut izin lingkungan pabrik yang diterbitkan pada 7 Juni 2012. Lalu kemudian menerbitkan izin baru melalui Surat Keputusan dengan nomor 660.1/30 Tahun 2016 tentang izin lingkungan kegiatan penambangan bahan baku semen dan penambangan serta pengoperasian pabrik semen di Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, tertanggal 9 November 2016.

Keputusan Gubernur Ganjar dalam menerbitkan  surat izin baru ini mendapat dukungan besar dari masyarakat Rembang asli. Selain itu, Ketua Komisi VI DPR RI Teguh Juarno juga mengungkapkan apresiasi yang setinggi-tingginya untuk langkah Gubernur Ganjar yang telah menerbitkan izin baru untuk PT Semen Indonesia (Persero) Tbk.

Menurut Teguh, keputusan Ganjar tidak serta-merta gegabah tanpa mempertimbangkan berbagai aspek. Teguh meyakini Gubernur Ganjar telah mempelajari dan mengkaji bahwa Semen Rembang akan tetap menjaga kelestarian lingkungan saat melakukan aktivitas penambangan.

Perjuangan warga Rembang terkhusus yang berada di ring satu tampaknya membuahkan hasil yang sesuai dengan harapan. Terbitnya izin baru untuk pabrik semen di Rembang tersebut dipercaya akan memberikan dampak positif untuk perekonomian di Jawa Tengah, terutama di Kabupaten Rembang.