Mohon tunggu...
anjar setyoko
anjar setyoko Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Menulis adalah caraku untuk mengeluarkan isi kepala yang susah untuk aku keluarkan kepada orang sekitar melalui lisan

Do the best

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Kisah Wifi Hunter yang Bermimpi Menjadi BloggerPreneur

21 Juni 2016   18:03 Diperbarui: 21 Juni 2016   19:25 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebagai seorang mahasiswa di salah satu perguruan tinggi swasta di Jakarta. Rutinitas setiap hari adalah ke kampus menyimak penjelasan dari dosen dan berjibaku dengan tugas. Jadwal kuliah yang saya ambil kebanyakan adalah pagi dan selesai siang hari. Meskipun kuliah selesai sampai siang. Hampir setiap hari saya tetap bertahan di kampus sampai sore bahkan sampai malam. Laptop selalu menemani untuk berburu wifi gratis di kampus. Tidak untuk belajar atau mengerjakan tugas dari dosen. Melainkan untuk download film terbaru dan kadang livestreming pertandingan bulutangkis.

Maklum saja saya termasuk maniak film dan bulu tangkis. Koneksi wifi kampus masih dalam rentang kecepatan 200 Kbps sampai yang tercepat 1 mbps. Kecepatan demikian itu sangat menyiksa. Terlebih ketika menonton bulutangkis. Kadang saya livestreaming melihat skor genting masih 19-19. Namun di tengah jalan ketika pertandingan berjalan semakin ketat koneksi tiba-tiba macet. Ketika koneksi tersambung lagi ternyata pertandingan sudah selesai. Gubrak deh., tapi karena internet gratisan tentu hal ini sangat wajar. Sedangkan ntuk download film biasanya saya unduh file dengan ukuran sekitar 700 Mb sampai 1 Gb. Film dengan ukuran file sebesar itu saya selesaikan dalam waktu sekitar 6 jam. Tak jarang ketika dosen menjelaskan materi di depan. Laptop tetap saya biarkan dalam posisi standby mendownload film. Dengan koneksi yang cukup lamban itu. Dari mulai pagi sampai petang biasanya saya duduk diam di depan layar laptop menunggu Internet Download Manager menuntaskan proses download.

Kebiasaan berburu wifi ini tidak saya lakukan sendiri. Beberapa teman saya juga sering bertahan di kampus untuk menikmati akses hotspot gratis. Bedanya mereka lebih bijak menggunakan untuk belajar atau jualan online. Sedangkan saya hanya untuk download video youtube atau livestreming. Perlahan kebosanan dengan keseharian berburu wifi mulai menghampiri. Saya menyadari bahwa kebiasaan ini memang kurang baik dan terkesan hanya buang-buang waktu. Hal ini karena banyak teman yang sudah mempunyai penghasilan dari internet mulai dari jual beli online, menjadi youtubers sampai dengan menjadi seorang blogger. Sementara saya hanya berkutat pada serial film anime dan superhero.

Sebenarnya saya sempat mengikuti sebuah organisasi pers mahasiswa. Organisasi ini saya pilih sebagai media menyalurkan hobi menulis yang saya lakukan sedari SMP. Seiring berjalannya waktu saya merasakan kurang ada perkembangan dari kemampuan menulis saya. Karena Di organisasi pers mahasiswa lebih terfokus pada lingkup internal kampus. Butuh sebuah komunitas atau tempat menyalurkan bakat menulis ini namun dalam ruang lingkup yang lebih luas.

Blogger,. Yapps blogger adalah tempat saya untuk menyalurkan hobi menulis sekaligus memanfaatkan wifi kampus untuk post artikel. Sebenarnya saya sudah mempunyai blog sejak tahun 2011. Namun jarang di update konten-konten artikel. Sedikit demi sedikit saya belajar dari Angga seorang teman satu kelas yang sering pulang pergi meet up blogger. Dia juga beberapa kali seiring memenangkan kontes artikel di beberapa lomba blogging.

Langkah awal yang saya lakukan adalah masuk beberapa komunitas untuk bisa sharing atau gathering blogger. Dari situ saya mulai mengikuti lomba nulis dan beberapa kopdar blogger. Setiap kali pulang kopdar saya masih memanfaatkan wifi kampus untuk post artikel, upload foto dan video. Selama kurang lebih 1 tahun saya masih sangat setia dengan wifi kampus dan bercengkrama dengan koneksi internet yang lamban. Kadang untuk upload video blogging ke youtube. Saya harus menunggu sampai dengan 3 jam dengan ukuran video dalam kisaran 400 Mb. Tentu hal ini sangat menyiksa dan menghambat aktivitas blogging saya.

Aktivitas blogging memang sangat tergantung pada koneksi internet. Ibarat kata blogger dan koneksi internet sama seperti mobil dan sopir yaitu dua elemen yang saling mendukung dan tidak bisa di pisahkan. Internet digunakan oleh blogger untuk post artikel, update media sosial atau pun sekedar browsing mencari literatur pendukung untuk tulisan yang sedang dibuat. Terlebih sekarang mulai muncul  istilah BloggerPreneur. Artinya aktivitas blogging tidak hanya untuk menyalurkan hobi atau iseng-isengan tetapi sudah menjelma menjadi sebuah bisnis atau profesi yang bisa menghasilkan pundi-pundi uang. Saya pun sudah merasakan hal itu. Meskipun tidak menghasilkan uang banyak dari blogging. Setidaknya saya sekarang tidak lagi meminta uang orang tua. Dari aktivitas blogging ini saya mulai mempunyai penghasilan sendiri tanpa harus berpangku tangan kepada orang lain.

Kesibukan blogging dan upload artikel, video serta foto sudah tidak bisa hanya mengandalkan wifi kampus. Saya kadang membeli paket internet untuk memenuhi kebutuhan blogging. Itupun masih tidak cukup. Koneksi internet kadang kurang stabil bahkan tak jarang jaringan tiba-tiba hilang. Akhirnya tanggal 21 Februari 2016 ada sebuah meet up bogger dengan Tajuk “Buka Potensi Bisnis dengan internet cepat maksimal 1Gbps”. Ehh Busyet serius itu up to 1 Gbps? Saya masih sangat meragukan kecepatan yang tertera di sebuah undangan kompasianer itu. Dengan rasa penasaran yang kian membuncah. Saya akhirnya berangkat menuju Cheese Cake Factory, Cikini Jakarta Pusat untuk membuktikan kecepatan 1 Gbps itu.

kadang merasakan koneksi internet yang sangat lamban (dokpri)
kadang merasakan koneksi internet yang sangat lamban (dokpri)
Nangkring oxygen kali ini lebih menggali potensi bisnis melalui internet 1 Gbps. Bisnis di era sekarang semuanya sudah memerlukan koneksi internet yang stabil dan cepat. Mulai dari Online shop yang dapat melakukan perdagangan secara efisien. Proses Edukasi belajar kelompok berbasis e-learning, advertising (periklanan), penyedia jasa transportasi dan terutama bisnis BloggerPreneur seperti saya. Jadi secara tidak langsung semua aktivitas kita bergantung pada akses internet.  “Bisnis itu selalu berubah, bergerak sangat dinamis dan adaptif. Bagi kita yang ingin update dan terus mengerakkan bisnis yang kita jalani maka internet menjadi sebuah hal wajib yang selalu kita perlukan”, begitu kata Yance Auliyansyah Sales Manager Oxygen di acara nangkring kompasiana. Bapak riski taufiqurahman general manager oxygen.id juga menyampaikan sambutan di acara nangkring oxygen sore ini. Beliau mengatakan bahwa tahun ini Oxygen sudah mempunyai pelanggan 1000 orang. Tidak itu saja oxygen juga dipercaya sebagai penyedia internet pemerintah. Selain nangkring di Jakarta. Ternyata untuk membuktikan kecepatan akses internet oxygen.id.  Dari Balikpapan  tersambung secara real time komunikasi antara mc dengan Hilman Fajrian dari digital commerce developer. beliau menyampaikan beberapa testimoni terkait pemakaian internet masa kini dan penggunaan oxygen id. Memang benar lho secara real time kecepatannya stabil hanya suara yang terdengar agak terputus-putus dari proses komunikasi itu.

Hilman Fajrian yang terhubung real time dengan oxygen.id (dokpri)
Hilman Fajrian yang terhubung real time dengan oxygen.id (dokpri)
bapak riski taufiqurahman general manager oxygen.id pada acara nangkring (dokpri)
bapak riski taufiqurahman general manager oxygen.id pada acara nangkring (dokpri)
Namun bagaimanakah sejatinya kebutuhan kita terhadap akses internet untuk mengembangkan kompetensi bisnis itu. Syarat utama jaringan internet yang kita inginkan adalah cepat, stabil dan tidak pernah terputus jaringannya. Nah,. Oxygen sudah menggunakan sebuah jaringan fiber optic yang kecepatannya up to 1 Gbps untuk mendukung semua aktivitas yang kita lakukan. Jika masih belum mengerti apa itu fiber optic mari saya jelaskan dengan sebuah ilustrasi. Bayangkan jaringan Fiber optic adalah rel kereta dan jaringan biasa adalah jalan raya. Kereta api akan terus berjalan lancar dan cepat tanpa terganggu pengguna lain dan lalu lintas. Ini terjadi karena kereta mempunyai jalur spesial untuk dirinya sendiri tanpa ada gangguan pengguna jalur lain. begitulah jaringan fiber optic bekerja. Sedangkan jaringan biasa atau di ibaratkan jalan raya umum  akan dilalui berbagai jenis kendaraan mulai dari mobil, motor, bajaj, bahkan mungkin tukang bakso pun melewati jalur itu. Nah begitulah jaringan biasa bekerja. Sering macet karena terganggu pengguna jalan lain. So sekarang pilihanya adalah jaringan fiber optic yang lancar dan cepat tanpa ada hambatan atau jaringan biasa yang seringkali mengalami hambatan dan koneksi lemot.

Nah oxygen adalah jaringan yang sudah menggunakan fiber optic end to end langsung dari singapore ke rumah pelanggan. tidak heran jika kecepatan internetnya super duper cepat sampai 1 Gbps. Dengan internet akses oxygen saya bisa streaming bulu tangkis tanpa takut buffering atau macet. Begitu juga untuk mewujudkan mimpi saya sebagai bloggerpreneur. Dengan dukungan  oxygen.id yang memiliki kecepatan 1 Gbps. Maka mimpi menjadi bloggerpreneur lebih cepat terwujud. Angin segar juga akan menghinggapi seluruh pebisnis di Indonesia yang sekarang sudah tidak mungkin beroperasi tanpa ada koneksi internet.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun