Dieraglobalisasi dan modernisasi ini jaman dimana perkembangan teknologi (IPTEK) semakin maju, yang tradisional menuju modern dimana kecanggihan internet,televisi, media cetak, vidio, buku, majalah dan elektronik sudah berkembang pesat diseluruh di dunia dan terutama indonesia, semua itu memudahkan untuk mengakses apapun yang akan dijadikan sumber pengetahuan dan sumber belajar yang baru dalam kehidupan kita.
Namun semua itu tidak serta merta dinikmati oleh sebagian warga di indonesia terutama yang berada didaerah pedalaman dan warga yang di perbatasan, meraka tak pernah merasakan modernisasi entah itu listrik, internet, televisi, dan elektronik semua itu barang langka dan susah didapatkan, mereka hidup dengan kesederhanaan bergantung kepada alam yang membuat mereka bisa bertahan hidup dan menghidupi mereka, merekapun tak mengenal yang namanya menulis dan membaca angka dan huruf bagi mereka adalah huruf mati yang tak mereka kenal, sekolahpun tak ada jika adapun letaknya sangat jauh dan berkilo-kilo letaknya dari rumah itulah yang membuat di suatu daerah pedalaman yang tak pernah maju-maju dalam pendidikan dan perekonomian.
Ada sekolahan tapi tak ada guru dan ada guru tapi tak ada ruangan untuk bersekolah itulah yang sering terjadi didaerah-daerah pedalaman di indonesia miris mendengar dan melihatnya, kesejahteraan yang tidak merata terutama dalam dunia pendidikan dinegeri kita ini, kesejahteraan guru di daerah pedalaman pun tak ada gajipun juga tak mereka dapatkan, bagi guru-guru yang berada didaerah pedalaman meraka mengabdi tanpa pamrih dalam mendidik dan mentransfer ilmu mereka yang mereka miliki untuk anak didiknya supanya mereka mengenal pendidikan dan merubah kebodohan didaerah mereka, guru mengupanyakan segala cara supaya anak didiknya bisa memperoleh pendidikan yang lanyak yang tak kalah dari anak-anak yang berada dikota, walaupun dengan segala kekurangan dan kendaladalam simtem pembelajaran.
Guru walaupun tak digaji dan kesejahteraan mereka tak diperhatikan oleh pemerintahguru tetap semangat dalam menjalankan tugas dalam pengabdiannya mereka tak pernah merisaukan penghasilan dan upah gaji yang mereka diterima, ada 3 guru yang berada di daerah pedalaman yang menjalankan tugasnya sebagai guru mereka sebagai guru honorer bertahun-tahun namun tidak pernah mendapatkan hak gaji yang seharusnya mereka trima entah itu dari pemeintah maupun sekolahan namun mereka tetap menjalankan tugas dan kewajiban mereka sebagai guru.
Ada 2 bapak guru yangtelah 10tahun dan 15 tahun telah mengajar dan ada juga ibu guru yang 21 tahun lebih telah mengajar yang tak pernah mendapatkan hak gaji mereka namun mereka tak pernah menuntut kepada pemerintah dan pihak sekolah dalam urusan honor yang seharusnya mereka terima selama bertahun-tahun mereka mengajar, mereka bertahan dan tetap mengajar disekolahan yang jauh dari kata lanyak tanpa honor dan perjalanan yang tidak mudah dalam menempuh perjalan kesekolah yang mereka ajar selama ini menaiki kendaraan umum dan masih berjalan berkilo-kilo hanya untuk menempuh sekolahan yang dimana anak-anak didiknya telah menanti seorang guru yang tanpa pamrih mengajarinya selama ini
Guru adalah pahlawan tanda jasa yang tanpa pamrih memberikan ilmu kepada anak didiknya supanya mendapatkan pendidikan yang lanyak dan merubah mereka lebih maju serta menata pola pikir anak didik, guru sangatlah berperan penting dalam pendidikan mereka memberikan dorongan moril dan kasih sayang setuluh hati tanpa pandang bulu dari mana asal mereka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H