Dalam dunia kerja, dilema etika merupakan situasi yang seringkali sulit dihindari, salah satunya yaitu dilema antara kepentingan pribadi dan kepentingan publik. Dalam etika profesi, kepentingan pribadi biasanya terkait dengan keuntungan finansial, reputasi atau kenyamanan. Sedangkan kepentingan publik berkaitan dengan tanggung jawab sosial, keadilan dan kesejahteraan Masyarakat. Artikel ini akan membahas salah satu dilema etika yang umum terjadi, faktor-faktor yang memengaruhinya, serta bagaimana mengatasinya.
Dilema etika adalah suatu keadaan di mana seseorang harus memilih antara dua pilihan yang saling bertentangan secara moral. Dalam dilema etika, setiap pilihan biasanya memiliki konsekuensi yang memengaruhi individu atau kelompok lain. Sehingga menuntut pengambilan keputusan sulit, terutama ketika ada konflik antara nilai-nilai pribadi, kepentingan organisasi, dan kode etik profesi.Â
Contoh Kasus Dilema Etika
Contoh 1:
Seorang akuntan di sebuah perusahaan besar diminta oleh manajemen untuk "menyesuaikan" laporan keuangan tahunan agar perusahaan terlihat lebih menguntungkan di mata investor. Manajemen meminta untuk meningkatkan angka pendapatan dengan mencatat penjualan yang belum terjadi dan menunda pengakuan biaya agar laba terlihat lebih besar. Akuntan tersebut menyadari bahwa tindakan ini melanggar standar akuntansi dan kode etik profesi, tetapi menolak permintaan tersebut dapat berujung pada tekanan, penurunan jabatan, atau bahkan pemutusan hubungan kerja.
Contoh 2:
Seorang pejabat pemerintah yang bertanggung jawab atas proyek pembangunan infrastruktur menerima tawaran suap dari kontraktor untuk memenangkan tender proyek. Pejabat tersebut bisa menerima suap tersebut untuk mendapatkan keuntungan pribadi, seperti uang atau hadiah. Namun pejabat tersebut sadar jika Ia menerima suap, proyek tersebut mungkin tidak akan dilaksanakan dengan baik, atau malah merugikan masyarakat karena kualitasnya buruk. Ini jelas bertentangan dengan kepentingan publik yang menginginkan pembangunan yang berkualitas dan transparan.
Berikut adalah faktor-faktor yang memengaruhi dilema antara kepentingan pribadi dan kepentingan publik:
1. Nilai dan prinsip pribadi
Nilai moral, keyakinan, dan prinsip etika yang dipegang oleh seseorang sangat memengaruhi mereka dalam mengambil keputusan. Seseorang yang menempatkan integritas tinggi mungkin lebih cenderung memprioritaskan kepentingan publik.
2. Tekanan Sosial dan Lingkungan
Tekanan dari masyarakat, keluarga, teman, atau rekan kerja dapat memengaruhi seseorang untuk bertindak sesuai dengan harapan kelompok tertentu, meskipun bertentangan dengan kepentingan publik.
3. Keuntungan Pribadi
Faktor finansial sering menjadi alasan utama konflik. Apabila keputusan publik dapat merugikan keuntungan pribadi, seseorang mungkin tergoda untuk mendahulukan kepentingan pribadinya.
4. Kesadaran terhadap Dampak Keputusan
Seseorang yang memahami dampak keputusan mereka dan memiliki rasa tanggung jawab sosial terhadap orang banyak akan lebih cenderung memilih kepentingan publik daripada kepentingan pribadi.
Langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk mendapatkan solusi jika menghadapi dilema etika:
1. Identifikasi situasi dengan baik, apa yang menjadi inti dilema, apa dampak yang mungkin terjadi, dan siapa saja yang terlibat.
2. Tinjau kebijakan perusahaan atau kode etik profesi terkait konflik kepentingan dan pahami standar etika.
3. Konsultasikan masalah ini dengan pihak ketiga agar mendapatkan sudut pandang yang perspektif yang objektif.
4. Pertimbangkan kemungkinan konsekuensi dari setiap pilihan dan pastikan pilihan selaras dengan prinsip-prinsip etika.
5. Setelah mempertimbangkan semua faktor, ambil keputusan yang tegas dan awasi dampak dari keputusan tersebut.
Dilema etika profesi adalah situasi yang sulit dihindari, namun dilema etika dapat dikendalikan dengan strategi yang tepat. Dengan berpegang pada prinsip moral, kode etik profesi dan mempertimbangkan kepentingan publik, seorang profesional dapat membuat keputusan yang tepat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H