Mohon tunggu...
anjar setio mukti
anjar setio mukti Mohon Tunggu... pelajar -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

lelaki yang ingin sukses dengan kerja keras dan tidak ingin dibantu oleh campur tangan orang lain. Kelebihan dan kekurangan hanya diri sendiri yang tau. Berani berbuat Berani bertindak.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Akankah Anak Cucu Kita Mengenal Arti “Bhineka Tunggal Ika"

23 Februari 2016   13:18 Diperbarui: 23 Februari 2016   13:32 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="sumber gambar dari teguhjuwarno.wordpress.com"][/caption]Bhineka Tunggal Ika, mungkin kita semua tahu apa arti dari kalimat itu. Yap benar, “Berbeda-beda tetapi tetap satu”. Kapan pertama kali kita mengenal kalimat itu? Mungkin kebanyakan dari kita saat duduk di bangku sekolah dasar.

Terus apa yang dimaksud “Berbeda-beda tetapi tetap satu?” Jawabannya adalah karena kita hidup di Indonesia. Indonesia bukan hanya memiliki satu pulau, Indonesia bukan hanya memiliki satu suku, dan agama Indonesia bukan hanya Islam. Lalu bagaimana Indonesia bisa hidup serukun itu, bisa saling bergotong royong, saling membantu, dan saling  melengkapi satu sama lain. Mungkin pertanyaan itu hanya bisa dijawab dengan satu kalimat “Bhineka tunggal Ika”.

Tapi apakah di 2016 Ini kita masih merasakan adanya bhineka tunggal ika? Mungkin bisa dibilang tidak. Kenapa? karena walaupun di zaman yang sudah modern ini kita masih dapat merasakan penjajahan dari Negara-negara lain. Bukan melalui peperangan, bukan melalui pemerasan tapi kita di buat bodoh oleh Negara-negara lain dengan cara memecah belah rakyat Indonesia. Seperti narkoba yang bisa membuat otak rusak dan susah untuk berfikir itu tidak lupu dari Negara-negara lain yang menjajakannya di Indonesia, karena Negara lain tidak suka kalau Indonesia pintar dan maju.

Bukan cuma narkoba, kita juga seperti kambing domba yang diadu oleh pemiliknya, contohnya supporter bola. Bola adalah permainan yang sangat menghibur dan menyenangkan, tapi kenapa banyak sekali supporter di Indonesia yang selalu membuat rusuh, saling ejek, dan bahkan sampai membunuh satu sama lain. Apa yang di fikirkan mereka? Apakah karena beda club? Atau Beda kota?. Apakah mereka lupa bahwa pahlawan kita dulu tidak pernah hidup dalam kekerasan, bahkan mereka rela mati demi sodara mereka yang dibunuh oleh penjajah.

Mungkin kita masih beruntung bahwa di zaman kita dulu masih sempat merasakan dan tahu apa itu arti dari bhineka tunnggal ika. Tapi apakah anak cucu kita nanti tahu? Mungkin kita hanya bisa berdoa supaya Negara ini bisa kembali seperti masa lalu yang di mana kita hidup dalam satu Indonesia yang tidak memandang ras, budaya, dan agama. Dan tugas kita adalah selalu mengingatkan kepada anak kita nanti supaya mereka mengenal apa itu “Bhineka tunggal ika”

"Tetap tunduk tertindas atau Bangkit melawan....??
Sebab Diam adalah bentuk penghianatan....!!!!"

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun