Di era Industri 4.0, otomatisasi menjadi semakin penting untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas. Salah satu perangkat kunci dalam otomatisasi industri adalah PLC (Programmable Logic Controller). Untuk memprogram PLC, penting memahami berbagai jenis bahasa pemrograman yang tersedia, yang memungkinkan PLC menjalankan fungsi-fungsi otomatisasi.
Pengantar Bahasa Pemrograman PLC
Bahasa pemrograman PLC adalah bahasa yang digunakan agar PLC dapat memahami dan menjalankan instruksi yang diberikan. Ada lima jenis utama bahasa pemrograman PLC yang diatur oleh IEC 61131-3, yaitu: Ladder Diagram (LD), Structured Text (ST), Function Block Diagram (FBD), Sequential Function Chart (SFC), dan Instruction List (IL).
Jenis-Jenis Bahasa Pemrograman PLC:
Ladder Diagram (LD): Bahasa ini menyerupai bentuk tangga, dengan logika yang diwakili oleh garis-garis horizontal. Sangat populer dan mudah dipahami, terutama bagi mereka yang memiliki latar belakang kelistrikan.
Structured Text (ST): Memiliki sintaks mirip bahasa pemrograman umum seperti C atau PASCAL, cocok bagi mereka yang terbiasa dengan pemrograman komputer. Bahasa ini fleksibel dan mampu menangani logika yang kompleks.
Function Block Diagram (FBD): Berbasis grafis dan memungkinkan pengguna menghubungkan fungsi-fungsi menggunakan blok-blok, membuatnya mudah dipahami, terutama bagi pemula.
Sequential Function Chart (SFC): Bahasa ini menggunakan pendekatan sekuensial, cocok untuk proses bertahap atau berurutan, seperti pada mesin cuci atau lini pengecatan.
Instruction List (IL): Menggunakan kode mnemonik dan lebih dekat dengan bahasa mesin, sehingga lebih rumit namun efisien dalam penggunaan memori.
Memilih Bahasa Pemrograman yang Tepat
Memahami berbagai bahasa pemrograman PLC membantu Anda memilih yang paling sesuai dengan kebutuhan aplikasi, baik yang sederhana maupun yang lebih kompleks.
