Mohon tunggu...
anjal kahfi
anjal kahfi Mohon Tunggu... -

selalu ingin berproses

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ayahku Mandi Tanah

12 September 2014   05:41 Diperbarui: 18 Juni 2015   00:55 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

ayah. . .
aku tidak ingat kapan terakhir kau melempar senyum pada mata ku.
ayah . . .
aku lupa serat kulit pipi mu ketika kulitmu mengendur.
ayah. . .
aku lupa kapan kau terakhir kali memainkan nafasmu.
ayah . . .
aku lupa kapan kau terakhir kali mengunci kekanak kanakanku.
jika saja ada sayap malaikat yang memuja resah ku.
aku akan berdiri di pintu surga untuk menagih rindu yang terselip di nisanmu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun